STUDI KERAGAAN VARIETAS PADI PADA DUA KONDISI LINGKUNGAN Study of Rice Varieties Performance in Two Environments Condition
Abstract
Rice is a staple food for most of Asian, especially for Indonesian people. Population growth has been increasing every year while farmlands decreased driving farmers to convert sub optimum fields to agricultural land. This research was conducted to study performance of 4 rice varieties planted in 2 environmental conditions (wet and dry) at Sawah Baru Screenhouse, IPB Dramaga, using Randomized Complete Block Design with 2 factors; 4 rice varieties namely Jatiluhur, Mentik Wangi, IR64 and Way Apo Buru with 2 levels of environments and 3 replications. Way Apo Buru showed relatively constant values in number of panicle (8.7 in wet to 8.3 in dry), and IR64 showed relatively constant values in grain weight per panicle in both environments (3.2 g in wet to 3.1 g in dry). Jatiluhur as an upland rice showed the best values in plant height (99.83 cm), grain weight per panicle (9.59 g) and total grain per panicle (185.67).
ABSTRAK
Padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Asia, khususnya masyarakat Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya dan semakin sempitnya lahan pertanian mendorong para petani untuk memaksimalkan produksi padi melalui pemanfaatan lahan marginal sebagai lahan pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan 4 varietas padi yang ditanam pada kondisi lingkungan optimum dan lingkungan yang memiliki cekaman kekeringan. Penelitian ini dilaksanakan di Screenhouse Sawah Baru IPB Dramaga dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan 2 faktor, yaitu varietas (Jatiluhur, Mentik Wangi, IR64 dan Way Apo Buru) dan kondisi lingkungan dengan 3 ulangan. Way Apo Buru menunjukkan nilai yang relatif konstan pada karakter jumlah anakan (8,7 pada lingkungan basah sampai 8,3 pada lingkungan kering), dan IR64 menunjukkan nilai yang relatif konstan pada karakter bobot benih per malai (3,2 g pada lingkungan basah sampai 3,1 g pada lingkungan kering). Jatiluhur yang termasuk dalam varietas padi gogo menunjukkan keunggulan pada karakter vegetatif tinggi tanaman (99,83 cm), karakter generatif bobot gabah per malai (9,59 g) dan jumlah gabah total per malai (185,67 butir) dalam dua kondisi lingkungan.