Evaluasi Kinerja Struktur Gedung Bertingkat di Jakarta Menggunakan Pushover Analysis

  • Idham M. Nasution Institut Pertanian Bogor
  • Erizal TSI
  • Muhammad Fauzan Institut Pertanian Bogor.
Keywords: ASCE 41-17; analisis pushover; performance point; target displacement, BPOE

Abstract

Gempa bumi menjadi bencana yang sering terjadi di Indonesia salah satunya di wilayah DKI Jakarta. Gempa bumi diasumsikan sebagai beban lateral yang nantinya didistribusikan ke semua struktur gedung dan menyebabkan bangunan bergeser. Beban geser yang nilainya melebihi dari nilai beban geser maksimum akan membuat struktur mengalami keruntuhan sehingga perencanaan struktur sangat diperlukan untuk mengantisipasi kerusakan parah yang terjadi di struktur tersebut. Evaluasi diperlukan untuk mengetahui tingkat kinerja struktur gedung eksisting terhadap gempa. Metode yang digunakan dalam mengevaluasi tingkat kenerja struktur terhadap gempa menggunakan acuan ASCE 41-17 yang mengatur cara evaluasi seismik dan retrofit bangunan eksisting pragempa dengan tahapan pemodelan struktur (menggunakan ETABS), pembebanan gravitasi, pembebanan respon sprektrum, pemodelan sendi plastis, serta evaluasi analisis pushover. Hasil evaluasi menghasilkan bahwa gedung masih mampu menahan gaya gempa BSE-1E dan BSE-2E serta masih memiliki kekuatan untuk menahan gaya gempa sampai perpindahan target awal. Hasil simpangan yang dihasilkan memiliki nilai dibawah batas izin untuk arah-X dan Y pada level gempa BSE-1E sebesar 202,504 mm, 196,176 mm dan BSE-2E sebesar 274,352 mm, 266,56 mm. Sendi plastis terbentuk pertama kali pada elemen balok selanjutnya pada kolom. Tingkat kinerja struktur gedung untuk gempa BSE-1E berada pada level immediate occupancy (IO) dan gempa BSE-2E berada pada level Damage control (DC). Rasio daktilitas struktur gedung berada pada rentang 1,5 sampai 5,3 sehingga dapat dikatakan struktur gedung memiliki daktilitas parsial.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Hadi H, Agustina S, Subhani A. Penguatan kesiapsiagaan stakeholder dalam pengurangan risiko bencana alam gempabumi. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi. 2019;3(1):30–40.
[2] Sabtaji A. Statistik kejadian gempa bumi tektonik tiap provinsi di wilayah Indonesia selama 11 tahun pengamatan (2009-2019). Buletin Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. 2020;1(7):31–46.
[3] Nurusyifa A, Valeri M, Rahman AS. PEMETAAN INDEKS BAHAYA GEMPA BUMI DAN PEMBUATAN SHAKEMAP GEMPA BUMI DKI JAKARTA. Buletin Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. 2023;3(6):8–19.
[4] Faizah R. Studi Perbandingan Pembebanan Gempa Statik Ekuivalen dan Dinamik Time History pada Gedung Bertingkat di Yogyakarta. Semesta Teknika. 2015;18(2):190–9.
[5] Imani R, Nasmirayanti R, Arman UD, Sari A. Analisa Beban Lateral Akibat Gempa Dengan Metode Statik Ekivalen. Rang Teknik Journal. 2021;4(1):11–6.
[6] Utami TP, Warastuti N. Analisis Kekuatan Bangunan Terhadap Gaya Gempa Dengan Metode Pushover Studi Kasus Gedung Asrama Pusdiklat Ppatk, Depok. Jurnal Infrastruktur. 2017;3(2):99–106.
[7] American Society of Civil Engineers. Seismic Evaluation and Retrofit of Existing Buildings, [Internet]. American Society of Civil Engineers; 2017. https://ascelibrary.org/doi/abs/10.1061/9780784414859
[8] Istiono H, Ramadhan AY. Analisis pengaruh p-delta effect terhadap perbedaan ketinggian struktur gedung tahan gempa (studi kasus: non-highrise building). Rekayasa Sipil. 2020;14(3):218–26.
[9] Mander JB, Priestley MJN, Park R. Theoretical stress-strain model for confined concrete. Journal of structural engineering. 1988;114(8):1804–26.
[10] Paulay T, Park R, Preistley MJN. Reinforced concrete beam-column joints under seismic actions. In: Journal Proceedings. 1978. p. 585–93.
[11] Adhitama YA, Supriyadi B, Suhendro B. Evaluasi Seismik Gedung Bertingkat Eksisting Menggunakan Prosedur ASCE 41-17. Jurnal Riset Rekayasa Sipil Universitas Sebelas Maret. 2022;6(1):2–10.
[12] Nuranita B, Desimaliana E, Sobana NAS. Analisis Pushover terhadap Variasi Penampang Kolom pada Struktur Gedung Special Plate Shear Wall. Journal of Sustainable Construction. 2022;1(2):1–9.
[13] Lagaros ND, Fragiadakis M. Evaluation of ASCE-41, ATC-40 and N2 static pushover methods based on optimally designed buildings. Soil Dynamics and Earthquake Engineering. 2011;31(1):77–90. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0267726110002113
[14] Handayani EM, Jamal AU. Perilaku Struktur Bangunan Ireguler L Bertingkat Banyak Akibat Penempatan Arah Kolom. In: Seminar Nasional Infrastruktur Berkelanjutan. 2018. p. 1–8.
[15] Asmoro SH, Suswanto B. Studi Analisis Sambungan Semi Rigid Balok-Kolom Baja dengan Modifikasi Friction Damper dengan Metode elemen Hingga. Jurnal Aplikasi Teknik Sipil. 2020;18(1):61–72.
[16] Niken C. Evaluasi Kinerja Struktur Bangunan Tinggi dengan Analisis Pushover Menggunakan Aplikasi Pemodelan Struktur (Studi Kasus: The Venetian Tower). Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain (JRSDD). 2021;9(1):177–88.
Published
2024-10-28
How to Cite
1.
M. NasutionI, Erizal, Fauzan M. Evaluasi Kinerja Struktur Gedung Bertingkat di Jakarta Menggunakan Pushover Analysis. J-Sil [Internet]. 2024Oct.28 [cited 2025Jan.21];9(2):199-10. Available from: https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsil/article/view/57456
Section
Research Articles