Analisis Metode Penggalian Terowongan Pengelak Pada Lapisan Tanah Pasir Di Bendungan Tiga Dihaji
Abstract
Pada pelaksanaan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji yang terletak di
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, terdapat
pekerjaan terowongan pengelak. Terowongan pengelak memiliki fungsi untuk
mengalirkan air sungai selama masa pelaksanaan konstruksi bendungan. Pekerjaan
terowongan tersebut sempat terhenti akibat terjadi cave-in dan sinkhole yang
diindikasikan terjadi pada lapisan pasir lepas, tepatnya berada pada terowongan pengelak
STA 0+318 s/d 0+347,8. Indikasi tersebut diperkuat berdasarkan hasil pemetaan geologi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis metode penggalian berdasarkan
ketentuan Pettifier dan Fooker (1994), metode bukaan dan perkuatan terowongan
berdasarkan Japan Society of Engineers (JSCE, 2007) serta mengevaluasi penanganan
cave-in dan sinkhole yang dilakukan di lapangan sehingga pekerjaan penggalian
terowongan pengelak dapat kembali dilanjutkan. Hasil dari penelitian ini didapatkan
metode penggalian yang tepat adalah Hard Digging. Metode bukaan berdasarkan JSCE
adalah heading dan bench dengan alat penggalian yang digunakan adalah excavator.
Metode perkuatan bukaan terowongan yang direkomendasikan menggunakan shotcrete,
rockbolts, steel ribs dan invert. Pekerjaan penanganan cave-in dan sinkhole yaitu dengan
melakukan modifikasi steel rib membentuk kanopi, melakukan pengisian cave-in dengan
mortar foam dengan kuat tekan minimum 0,8 Mpa dan pengisian sinkhole dengan mortar
biasa dengan kuat tekan minimum 5 Mpa.
Downloads
References
Dan Beton Tembak (Shotcrete) Di Blok Cikoneng Pt Cibaliung Sumberdaya, Kab. Pandeglang-Prov.
Banten. 2015.
BBWS Sumatera VIII. Laporan Review Desain Bendungan Tiga Dihaji. Palembang: BBWS Sumatera VIII.
2019.
BBWS Sumatera VIII. Laporan Akhir Seismik Refraksi Bendungan Tiga Dihaji Paket IV di Kabupaten OKU
Selatan. Palembang: BBWS Sumatera VIII. 2021.
Bieniawski ZT. Engineering rock mass classifications: a complete manual for engineers and geologists in
mining, civil, and petroleum engineering. John Wiley & Sons; 1989 Aug 24.
Deere DU, Deere DW. Rock quality designation (RQD) after twenty years. US Army Engineer Waterways
Experiment Station; 1989 Feb 1.
Fadhillah RA, Hamdhan IN. Analisis Geoteknik Terowongan Batuan Geurutee Aceh Menggunakan Metode
Elemen Hingga. Reka Racana. 2016;2(4):78-88.
Hakim L, Rahardjo AD, Hulwani Z. Analisis Stabilitas Slope Protection Terowongan Pengelak Bendungan
Tigadihaji. InSeminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) 2021 Dec 12 (Vol. 1, No. 1).
Japan Society of Civil Engineers (JSCE). Standard Specification for Tunneling – 2006 : Mountain Tunnels.
Tokyo : JSCE. 2007.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Metode Perencanaan Penggalian dan Sistem
Perkuatan Terowongan Jalan Pada Media Campuran Tanah-Batuan. 2015.
Pettifer GS, Fookes PG. A revision of the graphical method for assessing the excavatability of rock. Quarterly
Journal of Engineering Geology and Hydrogeology. 1994 May;27(2):145-64.
Simatupang SA, Tanan B, Lukman M. Tinjauan Perencanaan Terowongan Pengelak Bendungan Karalloe di
Kabupaten Gowa. Paulus Civil Engineering Journal. 2020 Aug 6;2(1):63-9
Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, JSIL agree to the following terms:
a. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
b. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
c. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).