Water dan Carbon Footprint pada Budidaya Tanaman Padi dengan Sistem Otomatisasi Model Irigasi Bawah Permukaan

Water and Carbon Footprint for Rice Farming with Autimation System of Subsurface Irrigation

  • Abiyyu Gustya Putra IPB University
  • Satyanto Krido Saptomo IPB University
Keywords: carbon footprint, padi, irigasi cerdas, water footprint

Abstract

Kesulitan dalam memantau kondisi lingkungan dapat menyebabkan penggunaan air yang tidak efisien dalam budidaya padi. Budidaya padi menyumbang 7% dari emisi gas rumah kaca. Irigasi cerdas adalah solusi yang tepat tidak hanya untuk menghemat air irigasi tetapi juga untuk mengurangi emisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja sistem irigasi cerdas, water footprint, dan carbon footprint  pada operasi irigasi bawah permukaan otomatis berbasis internet of things di lahan persawahan. Kajian dimulai dengan persiapan lahan, pengumpulan data primer dan data sekunder, analisis water footprint dan carbon footprint. Kinerja alat irigasi cerdas untuk musim tanam pertama adalah 15 hari alat irigasi hidup tetapi tidak dapat mengukur ketinggian air, 65 hari irigasi cerdas dapat dihidupkan dan dapat membaca ketinggian air. 26 hari sistem irigasi cerdas tidak berfungsi dan data tidak direkam di cloud server. Pada musim tanam kedua, irigasi cerdas tidak berfungsi. Water footprint dan carbon footprint yang dihasilkan dari proses irigasi bawah permukaan otomatis untuk menghasilkan produk beras adalah masing-masing 16.661,5 m3/ton dan 608,04 kg CO2-eq/tahun.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Wijaya A, Rivai M. Monitoring dan kontrol sistem irigasi berbasis iot menggunakan banana pi. Jurnal Teknik ITS. 2018; 7(2): 288-292.

Waladi A. Penerapan konsep internet of things pada sistem pengendali otomatis irigasi lahan produksi. [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2017.

Setiawan P, Anggraeni EY. Purwarupa sistem pengairan sawah otomatis dengan arduino berbasis artificial intelegent. Jurnal Sistem Informasi dan Telematika. 2018; 9(2): 143-151.

Budiman ME. Water footprint produksi gula tebu. Jurnal Rekayasa Teknologi dan Sains. 2017; 1(2): 120-131.

Putra H. Kajian jejak air komoditas padi organik. [tesis]. Depok: Universitas Indonesia, 2019.

[ADB] Asian Development Bank. Indonesia Country Water Assesment. Mandaluyong(PH): Asian Development Bank, 2016.

Utamaningsih W, Hidayah S. Mitigasi emisi gas rumah kaca melalui penerapan irigasi intermittent di lahan sawah beririgasi. Jurnal Irigasi. 2012; 7(2): 132-141.

Saptomo SK, Esmeralda AZ, Purwanto MYJ. Solar powered automated pipe water management system, water footprint and carbon footprint in soybean production. IOP Conf. Ser.: Earth Environ 2018. Sci. 147 012030. 1-9.

Prihatmaji YP, Fauzy A, Rais S, firdaus F. Analisis carbon footprint gedung perpustakaan pusat, rektorat, dan Lab. Mipa UII berbasis vegetasi eksisting sebagai pereduksi emisi gas rumah kaca. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship. 2016; 1(2): 148-155.

Esmeralda AZR. Analisis water footprint dan carbon footprint sistem otomasi irigasi dan drainase pipa pada tanaman kedelai di Cikarawang, Bogor, Jawa barat. [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2017.

Subagyono K. Dariah A, Surmaini E. Kurnia U. Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya. 2004.

Rosadi B. Dasar-Dasar Teknik Irigasi. Bandar Lampung: Graha Ilmu, 2015.

Arif C, Setiawan BI, Sofiyuddin AH. Analisis evapotranspirasi potensial pada berbagai model empiris dan jaringan syaraf tiruan dengan data cuaca terbatas. Jurnal Irigasi. 2020; 15(2): 71-84.

WU IP. A Simple Evapotranspiration Model for Hawaii: The Hargreaves Model (CTAHR Fact Sheet, Engeineer’s Notebook No. 106). Manoa (HI): University of Hawaii, 1997.

Hoekstra AY, Chapagain AK, Aldaya MM, Mekonnen MM. Water Footprint Manual State of the Art 2009. Enschede (NL): Water Footprint Network, 2009.

Yuliansyah H. Uji kinerja pengiriman data secara wireless menggunakan modul ESP8266 berbasis rest architecture [diakses 2021 Jun 1]. Jurnal Rekayasa dan Teknik Elektro. 2016; 10(2): 68-77. https://electrician.unila.ac.id/ index.php/ojs/article/view/217.

Hasanah NAI, Setiawan BI, Arif C. Widodo S. Evaluasi koefisien tanaman padi pada berbagai perlakuan muka air [diakses 2021 Jun 2]. Jurnal Irigasi. 2015; 10(2): 57-68. http://jurnalirigasi_pusair.pu.go.id/index.php/jurnal_irigasi/article/view/24.

Fuadi NA, Purwanto MYJ, Tarigan SD. Kajian kebutuhan air dan produktivitas air padi sawah dengan sistem pemberian air secara sri dan konvensional menggunakan irigasi pipa [diakses 2021 Juni 2]. Jurnal Irigasi. 2016; 11(1): 23-32. http://jurnalirigasi_pusair.pu.go.id/index.php/jurnal_irigasi/ article/view/180.

Abdulrachman S et al. Panduan Teknologi Budidaya Padi Salibu. Jakarta: Kementrian Pertanian, 2015.

Ismi A, Hadi MP. Efisiensi jumlah stasiun hujan untuk analisis hujan tahunan di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta [diakses 2021 Jun 19]. Jurnal Bumi Indonesia. 2016; 5(1): http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/issue/view/17

Lakitan B. Dasar-Dasar Klimatologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002.

Hoekstra AY, Chapagain AK, Aldaya MM, Mekonnen MM. The Waterfootprint Assesment Manual: Setting the Global Standard. London (UK): Earthscan, 2011.

Rahmadani S, Nurrochmad F, Sujono J. Analisis sistem pemberian air terhadap tanah sawah berbahan organik. Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil. 2020; 6(2): 66-75.

[BPS] Badan Pusat Statistik. Luas Panen dan Produksi Padi di Jawa Barat 2019. Bandung: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, 2020.

Akbar I, Budiraharjo K, Mukson. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas padi di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan [diakses 2021 Jun 27]. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. 2017; 1(2): 99-111. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/agrisocionomics/article/view/1820.

Manueke J, Assa BH, Pelealu EA. Hama-hama pada tanaman padi sawah (oryza sativa l.) di Kelurahan Makalonsow Kecamatan Tondano Timur Kabupaten Minahasa. Eugenia. 2017; 23(3): 120-127.

Hartono N, Laurence, Johannes HP. Identification, measurement, and assessment of water cycle of unhusked rice agricultural phases: Case study at Tangerang paddy field, Indonesia [diakses 2021 Jun 28]. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering. 273, 2017. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1757-899X/245/1/012009

Franke NA, Boyacioglu H, Hoekstra AY. Grey Water Footprint Accounting: Tier 1 Supporting Guidelines. Delft (NL): UNESCO-IHE Institute for Water Education, 2013.

Fahmi A, Syamsudin, Utami SNH, Radjagukguk B. Pengaruh interaksi hara nitrogen dan fosfor terhadap pertumbuhan tanaman jagung (zea mays l) pada tanah regosol dan latosol. Berita Biologi. 2010; 10(3): 297-304.

[PP] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.2001.

Mekonnen MM, Hoekstra AY. The green, blue and grey water footprint of crops and derived crop products. Hydrology and Earth System Sciences 2011. 15(): 1577-1600.

Branden M, Sood A, Wylie C, Haughton A, Lovell J. X. Technical paper | electricity-specific emission factors for grid electricity. Paper Ecometrica. 2016; 1-22.

Roby F. Perbaikan faktor daya untuk beban rumah tangga secara otomatis. [skripsi] [diakses 2021 Jun 25]; Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya, 2016. http://eprints.polsri.ac.id/3807/

Published
2022-04-01
How to Cite
1.
Gustya PutraA, Saptomo SK. Water dan Carbon Footprint pada Budidaya Tanaman Padi dengan Sistem Otomatisasi Model Irigasi Bawah Permukaan: Water and Carbon Footprint for Rice Farming with Autimation System of Subsurface Irrigation. J-Sil [Internet]. 2022Apr.1 [cited 2024Mar.29];7(1):33-8. Available from: https://journal.ipb.ac.id/index.php/jsil/article/view/36437
Section
Research Articles