The impact of contamination of fishing ground to production and quality of fish caught in Jakarta Bay

Mustaruddin Mustaruddin, Ernani Lubis, Ateng Supriatna, Sri Susanti Kartini

Abstract

Produksi ikan yang tinggi dan mutu yang baik adalah sangat diharapkan oleh pelaku perikanan, termasuk di Teluk Jakarta.  Namun hal ini bisa terkendala bila wilayah perairan yang menjadi tempat menangkap ikan (fishing ground) berada dalam status tercemar.  Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi status pencemaran fishing ground dan kondisi operasi penangkapan ikan, serta menganalisis dampak pencemaran tersebut terhadap jumlah produksi dan mutu ikan yang tertangkap.  Metode analisis yang digunakan terdiri dari analisis fisiko-kimia, diagram pareto, dan analisis model.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan di sekitar fishing ground Teluk Jakarta tercemar kuat oleh bau, kekeruhan, sampah, dan logam Hg.  Operasi penangkapan ikan di Teluk Jakarta umumnya menggunakan kapal < 5 GT, berlangsung 1-2 hari/trip, dengan hasiltangkapan dominan berupa ikan tongkol, layang, dan layur.  Pencemaran fishing ground telah secara signifikan menurunkan jumlah produksi ikan di Teluk Jakarta (KP = -0,42, P = 0,00). Penurunan nyata terjadi pada produksi ikan layur (kelompok ikan demersal) dan ikan layang (kelompok ikan pelagis kecil).  Mutu ikan yang tertangkap juga turun secara signifikan akibat pencemaran fishing ground (KP = -0,81, P = 0,00).  Cacat mutu yang secara nyata meresahkan pelaku perikanan adalah insang kotor dan sisik berlendir.


 


Kata kunci : mutu, fishing ground, Hg, pencemaran, ikan


 


 


ABSTRACT


 


THE IMPACT OF CONTAMINATION OF FISHING GROUND TO PRODUCTION AND QUALITY OF FISH CAUGHT IN JAKARTA BAY. High production and quality of fish are very expected by fishery stakeholders, inclusive in Bay Jakarta.  But this matter can be burdened if territorial water with becoming fishing ground have contaminated status. The research aims to identify the contaminated status of fishing ground and operating conditions of fishing, and also to analyse the impact of its contamination to production and quality of fish caught. This research methods are physics and chemical analysis, diagram pareto, and model analysis. Research result shows that fishing ground in Bay Jakarta have been contaminated by aroma, turbidity, garbage, and Hg metal. Fishing operations in the Jakarta bay generally boat <5 GT, lasts 1-2 days / trip, with dominant catches form of tuna fish, float fish, and sword fish. The contamination of fishing ground have degraded significantlythe production amount of fish in Jakarta Bay (KP = -0,42, P = 0,00). The real degradationsare in production of sword fish (group of demersal fish) and float fish (group of small pelagic fish). The quality of fish caught also have droped significantly as impact by the contamination of fishing ground (KP = -9,81, P = 0,00).  Quality defect freting clearly to fishery stakeholders are dirty gills and muccous of fish scales.

References

Austin B, 1998. The Effects of pollution on fish health. Journal of Applied of Microbiology. Volume 85, IssueS1. December 1998. Pages 234S-242S.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2016. Statistik Produksi Perikanan Tangkap DKI Jakarta Menurut Lokasi Periode Tahun 2010-2014. Badan Pusat Statistik. Jakarta. 105 hlmn.
Batista MI, Horta e Costa B, Gonçalves L, Henriques M, Erzini K, Caselle JE, Gonçalves EJ, and Cabral HN. 2015. Assessment of catches, landings and fishing effort as useful tools for MPA manag. Journal of Fisheries Research. 172(1): 197-208.
Biasane AN, Fauzi A, Monintja DR, dan Soedharma D. 2012. Pengelolaan perikanan pelagis kecil berbasis daya dukung lingkungan perairan di Kepulauan Sangihe. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 2(1): 37-45.
Cerveny D, Zlabek V, Velisek J, Turek J, Grabic R, Grabicova K, Fedorova G, Rosmus J, Lepic P, and Randak T. 2014. Contamination of fish in important fishing grounds of the Czech Republic. Journal of EES. 109(1) : 101-109.
Coelho R, Fernandez-Carvalho J, and Santos MN. 2015. Habitat use and diel vertical migration of bigeye thresher shark: Overlap with pelagic longline fishing gear. Journal of Marine Environmental Research. 112(2) : 91-99.
Fernández N, Fernández-Boán M, Verísimo P, and Freire J. 2013. Assessing the spatial variability, level and source of organic chemical contaminants in bivalve fishing grounds on the Galician coast. Marine Pollution Bulletin. 71(1) : 291-301.
Firmansyah I, Riani E, dan Kurnia R. 2012. Model pengendalian pencemaran laut untuk meningkatkan daya dukung lingkungan Teluk jakarta. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 2(1):22-28
Gómez-Sala B, Herranz C, Díaz-Freitas B, Hernández PE, Sala A, and Cintas LM. 2016. Strategies to increase the hygienic and economic value of fresh fish: Biopreservation using lactic acid bacteria of marine origin. Journal of Food Microbiology. 223(1):41-49.
Levsen A and Karl H. 2014. Anisakis simplex (s.l.) in Grey gurnard (Eutrigla gurnardus) from the North Sea: Food safety considerations in relation to fishing ground and distribution in the flesh. Journal of Food Control. 36(1) : 15-19.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (KeputusanMeneg LH) Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Ikan/Biota Laut.
Maina I, Kavadas S, Katsanevakis S, Somarakis S, Tserpes G, and Georgakarakos S. 2016. A methodological approach to identify fishing grounds: A case study on Greek trawlers. Journal of Fisheries Research. 183(1): 326-339.
Marchal P, Desprez M, Vermard Y, and Tidd A. 2014. How do demersal fishing fleets interact with aggregate extraction in a congested sea?. Journal of Estuarine, Coastal and Shelf Science. 149(1) : 168-177.
Mustaruddin, Wiyono ES, Khotib M, Asnil, dan Bahri S. 2018. Pola pencemaran lokasi penangkapan dan ikan hasil tangkapan akibat berkembangnya aktivitas ekonomi di sekitar Danau Maninjau. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(2): 134-142.
Mustaruddin. 2012. Pola Pencemaran Hg dan Pb pada fishing ground dan ikan yang tertangkap nelayan :Studi kasus di Teluk Jakarta. Bumi Lestari 13(2) : 214-224.
Mustaruddin. 2009. Pola Pengembangan Industri Perikanan Tangkap di Kabupaten Indramayu Menggunakan Pendekatan Analisis Persamaan Struktural. Buletin PSP. 18(2) : 103-114.
Sampono N, Purbayanto A, Haluan J, Fauzi A, and Wiryawan B. 2012. Dampak Reklamasi Teluk Jakarta Terhadap Kegiatan Penangkapan Ikan di Teluk Jakarta. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 2(2) : 105-112.
Santoso S. 2011. Structural Equation Modeling (SEM), konsep dan aplikasinya dengan AMOS 18. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Sindern S, Tremöhlen M, Dsikowitzky L, Gronen L, Schwarzbauer J, Siregar TH, Ariyani F, and Irianto HE. 2016. Heavy metals in river and coast sediments of the Jakarta Bay region (Indonesia). Marine Pollution Bulletin. 110(2) : 624-633.
Siregar TH, Priyanto N, Putri AK, Rachmawati N, Triwibowo R, Dsikowitzky L, and Schwarzbauer J. 2016. Spatial distribution and seasonal variation of the trace hazardous element contamination in Jakarta Bay, Indonesia. Marine Pollution Bulletin. 110(2) : 634-646.
Tamarol J and Wuaten JF. 2013. Daerah penangkapan ikan tuna (Thunnus sp.) di Sangihe, Sulawesi Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis.9(2): 54-59.

Authors

Mustaruddin Mustaruddin
mus_m03@yahoo.com (Primary Contact)
Ernani Lubis
Ateng Supriatna
Sri Susanti Kartini
Author Biography

Mustaruddin Mustaruddin, Bogor Agricultural University

Departemen PSP, FPIK
MustaruddinM., LubisE., SupriatnaA. and KartiniS. S. (2020) “The impact of contamination of fishing ground to production and quality of fish caught in Jakarta Bay”, Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management). Bogor, ID, 10(2), pp. 284-293. doi: 10.29244/jpsl.10.2.284-293.

Article Details