DAYA SAING BAWANG MERAH DI WILAYAH SENTRA PRODUKSI DI INDONESIA
Abstract
The objectives of this study are to analyze (1) the profitability of shallot farming, (2) competitiveness of shallot farming through competitive and comparative advantages and (3) impact of government’s policy on competitiveness of shallot farming in three production centers in Indonesia (Cirebon, Brebes, and Tegal). Data analysis method used Policy Analysis Matrix (PAM). The results show that shallot farming in Cirebon, Brebes and Tegal is financially profitable but economically unprofitable. The analysis of the competitiveness of shallot farming in Cirebon, Brebes and Tegal shows that shallot farming has no comparative advantage but has competitive advantage. The impacts of government’s policy on output show that the government has given protection on the price of shallot. Meanwhile, the government's policy on input is disincentive to farmers. Shallot farmers have to pay inputs more expensive than they should be; however, simultaneously, the government's policy on input and output support the shallot production in Cirebon, Brebes and Tegal.
Keywords: comparative advantage, competitive advantage, government’s policy, policy analysis matrix, shallot
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keuntungan usaha tani bawang merah, menganalisis daya saing bawang merah melalui keunggulan kometitif dan komparatif, serta menganalisis dampak kebijakan pemerintah pada usaha tani bawang merah di tiga sentra produksi di Indonesia (Cirebon, Brebes, Tegal). Metode analisis data menggunakan PAM (Policy Analysis Matrix). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha tani bawang merah di Cirebon, Brebes dan Tegal menguntungkan secara finansial tetapi tidak menguntungkan secara ekonomi. Hasil analisis daya saing usaha tani bawang merah di Cirebon, Brebes dan Tegal menunjukkan usaha tani bawang merah tidak memiliki keunggulan komparatif tetapi masih memiliki keunggulan kompetitif. Dampak kebijakan pemerintah terhadap output menunjukkan adanya proteksi pemerintah terhadap harga bawang merah. Sementara itu, kebijakan pemerintah terkait input masih bersifat disinsentif kepada petani. Petani harus membayar input lebih mahal dari seharusnya. Secara simultan, kebijakan pemerintah terhadap input dan output mendukung terhadap produksi bawang merah di Cirebon, Brebes dan Tegal.
Kata kunci: bawang merah, kebijakan pemerintah, keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, policy analysis matrix
Keywords: comparative advantage, competitive advantage, government’s policy, policy analysis matrix, shallot
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keuntungan usaha tani bawang merah, menganalisis daya saing bawang merah melalui keunggulan kometitif dan komparatif, serta menganalisis dampak kebijakan pemerintah pada usaha tani bawang merah di tiga sentra produksi di Indonesia (Cirebon, Brebes, Tegal). Metode analisis data menggunakan PAM (Policy Analysis Matrix). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha tani bawang merah di Cirebon, Brebes dan Tegal menguntungkan secara finansial tetapi tidak menguntungkan secara ekonomi. Hasil analisis daya saing usaha tani bawang merah di Cirebon, Brebes dan Tegal menunjukkan usaha tani bawang merah tidak memiliki keunggulan komparatif tetapi masih memiliki keunggulan kompetitif. Dampak kebijakan pemerintah terhadap output menunjukkan adanya proteksi pemerintah terhadap harga bawang merah. Sementara itu, kebijakan pemerintah terkait input masih bersifat disinsentif kepada petani. Petani harus membayar input lebih mahal dari seharusnya. Secara simultan, kebijakan pemerintah terhadap input dan output mendukung terhadap produksi bawang merah di Cirebon, Brebes dan Tegal.
Kata kunci: bawang merah, kebijakan pemerintah, keunggulan komparatif, keunggulan kompetitif, policy analysis matrix
Authors
AldilaH. F., FariyantiA., & TinaprillaN. (2017). DAYA SAING BAWANG MERAH DI WILAYAH SENTRA PRODUKSI DI INDONESIA. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 14(1), 43. https://doi.org/10.17358/jma.14.1.43
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).