SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PALA DI TALAUD
Abstract
Nutmeg (pala) is a plantation crop cultivated by the people of Talaud Islands, and it is one of the leading commodities in Talaud district. The main issue about the utilization of nutmeg is that there is no processing industry, so the utilization of nutmeg is not optimum. This condition could be the result of poor information and lack of decision making system that help stakeholders to decide on policy. The aim of this research is to design a decision support system (DSS) that can help business and government to make a decision related to planning and development of nutmeg agroindustry. The designed DSS consists of five models, namely, (1) location determination using Location Quotient (LQ) and Analytic Hierarchy Process (AHP) methods, (2) agroindustry products determination using AHP, (3) institutional determination using AHP, (4) market forecasting using linear regression, and (5) financial analysis using investment criterion. The development of DSS refers to research stages of System Development Life Cycle (SDLC) and uses an Object Oriented (OO) approach. This research has successfully designed a web-based decision support system to develop nutmeg agroindustry in Talaud. This system could help the users to process an alternative for nutmeg agroindustry development in Talaud because the assessment has been computerized and can be accessed anywhere through the internet.
Keywords: agroindustry, analytic hierarchy process, nutmeg, object-oriented, SDLC
Abstrak
Tanaman pala merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak diusahakan oleh masyarakat Talaud dan merupakan komoditas unggulan Kabupaten Kepulauan Talaud. Masalah utama yang terjadi adalah belum adanya industri pengolahan pala sehingga turunan buah pala seperti daging buah belum diolah dengan baik. Permasalahan tersebut disebabkan oleh kelangkaan informasi dan tidak adanya perangkat pengambil keputusan yang dapat membantu para stakeholder untuk menentukan kebijakan yang perlu dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan membangun sebuah sistem penunjang keputusan (SPK) sehingga dapat membantu pelaku usaha dan pemerintah dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan perencanaan dan pengembangan agroindustri pala. SPK yang dibangun terdiri dari lima basis model yaitu (1) penentuan lokasi menggunakan metode Location Quotient (LQ) dan Analytic Hierarchy Process (AHP), (2) penentuan produk agroindustri menggunakan metode (AHP), (3) penentuan kelembagaan menggunakan metode AHP, (4) perkiraan pasar dengan metode regresi linier dan (5) analisis kelayakan finansial dengan menggunakan kriteria-kriteria investasi. Pengembangan SPK akan menggunakan pendekatan mengacu pada tahapan penelitian System Development Life Cycle (SDLC) dan menggunakan pendekatan pengembangan sistem Object Oriented (OO). Penelitian ini telah berhasil membangun sistem pendukung keputusan berbasis web untuk pengembangan agroindustri pala di Talaud. Sistem ini, memudahkan pengguna untuk proses penentuan alternatif pengembangan agroindustri pala di Talaud karena proses penilaian sudah dilakukan secara terkomputerisasi dan dapat diakses di berbagai tempat yang memiliki akses internet.
Kata kunci: agroindustri, analytic hierarchy process, object-oriented, pala, SDLC
Keywords: agroindustry, analytic hierarchy process, nutmeg, object-oriented, SDLC
Abstrak
Tanaman pala merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak diusahakan oleh masyarakat Talaud dan merupakan komoditas unggulan Kabupaten Kepulauan Talaud. Masalah utama yang terjadi adalah belum adanya industri pengolahan pala sehingga turunan buah pala seperti daging buah belum diolah dengan baik. Permasalahan tersebut disebabkan oleh kelangkaan informasi dan tidak adanya perangkat pengambil keputusan yang dapat membantu para stakeholder untuk menentukan kebijakan yang perlu dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan membangun sebuah sistem penunjang keputusan (SPK) sehingga dapat membantu pelaku usaha dan pemerintah dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan perencanaan dan pengembangan agroindustri pala. SPK yang dibangun terdiri dari lima basis model yaitu (1) penentuan lokasi menggunakan metode Location Quotient (LQ) dan Analytic Hierarchy Process (AHP), (2) penentuan produk agroindustri menggunakan metode (AHP), (3) penentuan kelembagaan menggunakan metode AHP, (4) perkiraan pasar dengan metode regresi linier dan (5) analisis kelayakan finansial dengan menggunakan kriteria-kriteria investasi. Pengembangan SPK akan menggunakan pendekatan mengacu pada tahapan penelitian System Development Life Cycle (SDLC) dan menggunakan pendekatan pengembangan sistem Object Oriented (OO). Penelitian ini telah berhasil membangun sistem pendukung keputusan berbasis web untuk pengembangan agroindustri pala di Talaud. Sistem ini, memudahkan pengguna untuk proses penentuan alternatif pengembangan agroindustri pala di Talaud karena proses penilaian sudah dilakukan secara terkomputerisasi dan dapat diakses di berbagai tempat yang memiliki akses internet.
Kata kunci: agroindustri, analytic hierarchy process, object-oriented, pala, SDLC
Authors
ArundaaR., HermadiI., & MonintjaD. R. (2017). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PALA DI TALAUD. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 14(1), 65. https://doi.org/10.17358/jma.14.1.65
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).