BIAYA TRANSAKSI DAN NILAI TAMBAH PADA RANTAI PASOK DAGING SAPI DI KOTA BOGOR
Abstract
The objectives of this study are to map the distribution network of beef supply chain in Bogor city and analyze the transaction cost, value added and marketing efficiency in the marketing channel of beef supply chain in Bogor city. Value stream mapping (VSM) was used to analyze the distribution channel of beef supply chain. Hayami method was used to analyze transaction cost, value added and marketing efficiency. The result shows that there are 9 alternative distribution channels of beef marketing in Bogor city. The biggest value added gained by PBDS I (22.24%) is from slaughtering activities. Transaction cost in supply chain process is only 3–5 % the total costs. The dominating cost is the cost to buy beef supply (60%), and the most efficient and profitable channel is channel 7 (Feedloter – PBDS I – Consumer) with the marketing efficiency score of 0.80%. Therefore, the butchers in Bogor city are recommended to choose channel 7 for its highest benefit and efficient channel.
Keywords: beef, supply chain, transaction cost, value added, hayami method
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan jaringan distribusi rantai pasok daging sapi di Kota Bogor dan menganalisis biaya transaksi, nilai tambah dan tingkat efisiensi pemasaran dari saluran pemasaran daging sapi di Kota Bogor. Value stream mapping (VSM) digunakan untuk memetakan jaringan distribusi daging sapi dan metode hayami digunakan untuk menganalisis biaya transaksi, nilai tambah dan efisiensi pemasaran. Berdasarkan hasil pemetaan jaringan distribusi rantai pasok daging sapi dengan menggunakan VSM terdapat sembilan alternatif saluran distribusi pemasaran daging sapi di Kota Bogor. Nilai tambah terbesar diperoleh dari hasil pemotongan sapi hidup menjadi karkas yang didapatkan oleh PBDS I (22,24%). Biaya transaksi dalam proses pasokan jaringan distribusi hanya berkisar 3–5% dari total biaya yang dikeluarkan. Biaya yang mendominasi adalah biaya dalam membeli pasokan daging sapi yang mencapai 60%. Saluran pemasaran daging sapi yang paling efisien dan menguntungkan adalah saluran 7 (Feedloter – PBDS I – Konsumen) dengan skor efisiensi pemasaran sebesar 0,80%. Oleh karena itu, pedagang daging sapi Kota Bogor disarankan untuk memilih saluran 7 untuk mendapatkan keuntungan yang paling tinggi dan paling efisien.
Kata kunci: daging sapi, rantai pasok, biaya transaksi, nilai tambah, metode hayami
Keywords: beef, supply chain, transaction cost, value added, hayami method
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan jaringan distribusi rantai pasok daging sapi di Kota Bogor dan menganalisis biaya transaksi, nilai tambah dan tingkat efisiensi pemasaran dari saluran pemasaran daging sapi di Kota Bogor. Value stream mapping (VSM) digunakan untuk memetakan jaringan distribusi daging sapi dan metode hayami digunakan untuk menganalisis biaya transaksi, nilai tambah dan efisiensi pemasaran. Berdasarkan hasil pemetaan jaringan distribusi rantai pasok daging sapi dengan menggunakan VSM terdapat sembilan alternatif saluran distribusi pemasaran daging sapi di Kota Bogor. Nilai tambah terbesar diperoleh dari hasil pemotongan sapi hidup menjadi karkas yang didapatkan oleh PBDS I (22,24%). Biaya transaksi dalam proses pasokan jaringan distribusi hanya berkisar 3–5% dari total biaya yang dikeluarkan. Biaya yang mendominasi adalah biaya dalam membeli pasokan daging sapi yang mencapai 60%. Saluran pemasaran daging sapi yang paling efisien dan menguntungkan adalah saluran 7 (Feedloter – PBDS I – Konsumen) dengan skor efisiensi pemasaran sebesar 0,80%. Oleh karena itu, pedagang daging sapi Kota Bogor disarankan untuk memilih saluran 7 untuk mendapatkan keuntungan yang paling tinggi dan paling efisien.
Kata kunci: daging sapi, rantai pasok, biaya transaksi, nilai tambah, metode hayami
Authors
RachmanN. M., CahyadiE. R., & HardjomidjojoH. (2017). BIAYA TRANSAKSI DAN NILAI TAMBAH PADA RANTAI PASOK DAGING SAPI DI KOTA BOGOR. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 14(1), 22. https://doi.org/10.17358/jma.14.1.22
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).