PERAN AYAH DALAM PENGASUHAN: STUDI PADA KELUARGA PEKERJA MIGRAN PEREMPUAN (PMP) DI KABUPATEN SUKABUMI

  • Ajeng Teni Nur Afriliani Universitas Pendidikan Indonesia
  • Vina Adriany Universitas Pendidikan Indonesia
  • Hani Yulindrasari Universitas Pendidikan Indonesia

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara pengirim Pekerja Migran Perempuan (PMP) terbesar di Asia Tenggara. Ibu yang memutuskan untuk menjadi PMP akan menyebabkan terjadinya perubahan peran dan fungsi ayah khususnya dalam aspek pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang peran pengasuhan ayah di keluarga PMP. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus melalui teknik wawancara terbuka yang dilakukan kepada 3 orang ayah yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ayah mampu bertukar peran dengan ibu untuk menjadi pengasuh anak usia dini. Hal ini menepis banyak pendapat bahwa ayah tidak mampu mengasuh anak yang masih berusia dini. Keterampilan pengasuhan merupakan suatu keterampilan yang dapat dipelajari seiring dengan berjalannya waktu, bukan keterampilan yang selama ini sering dianggap sebagai tugas bawaan atau kodrati. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa peran gender merupakan sesuatu yang dapat dipertukarkan dan lebih cair terutama dalam keluarga pekerja migran perempuan. Meskipun demikian, idealisasi konstruksi gender tradisional pun masih cukup kuat. PMP masih dimaknai sebagai pencari nafkah sekunder meskipun sebetulnya mereka yang menjadi pencari nafkah utama. Penelitian ini diharapkan dapat berimplikasi kepada pengembangan materi pengasuhan bagi anak usia dini, terutama yang berhubungan dengan konsep pembinaan dan pembentukan karakter dalam diri seorang anak.

Author Biographies

Ajeng Teni Nur Afriliani, Universitas Pendidikan Indonesia

Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Terakreditasi B

Vina Adriany, Universitas Pendidikan Indonesia

Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Terakreditasi B

Hani Yulindrasari, Universitas Pendidikan Indonesia

Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Terakreditasi B

References

[BNP2TKI] Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja indonesia. (2020). Data Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Tahun 2019. Retrieved from https://bp2mi.go.id/uploads/statistik/images/data_19-02-2020_Laporan_Pengolahan_Data_BNP2TKI____2019(2).pdf

Afriliani, A. N., & Yulindrasari, H. (2020). Fathers’ perceptions in the education of children with working mothers. Proceedings of the International Conference on Early Childhood Education and Parenting, 454, 32–35. doi: 10.2991/assehr.k.200808.006

Ahmeduzzaman, M., & Roopnarine, J. L. (1992). Sociodemographic factors, functioning style, social support, and fathers’ involvement with preschoolers in african-american families. Journal of Marriage and the Family, 54(3), 699–707. doi: 10.2307/353255

Aryanti, Y. (2017). Peran ayah dalam pengasuhan anak usia dini. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa, 7(01), 21-24.

Buchori, C., & Amalia, M. (2012). Lembaran fakta: migrasi, remitansi, dan pekerja migran perempuan. Washington, D.C.: World Bank Group. Retrieved from http://documents.worldbank.org/curated/en/975091468258845060/Lembaran-fakta-migrasi-remitansi-dan-pekerja-migran-perempuan

Bussa, B. D., Kiling-Bunga, B. N., Thoomaszen, F. W., & Kiling, I. Y. (2018). Persepsi ayah tentang pengasuhan anak usia dini. Jurnal Sains Psikologi, 7(2), 126-135. doi: 10.17977/um023v7i22018p126

Butler, J. (2004). Undoing Gender. New York, NY: Routledge.

Butler, J. (2011). Gender trouble: Feminism and the Subversion of Identity. New York, NY: Routledge.

Darwin, M. (1999). Maskulinitas: Posisi laki-laki dalam masyarakat patriarkis. Center for Population and Policy Studies, 24, 1–7.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. (2014). Seri Pendidikan Orang Tua: Pengasuhan Positif. Jakarta, ID: DPPK.

Etikawati, A. I., Siregar, J. R., Widjaja, H., & Jatnika, R. (2019). Mengembangkan konsep dan pengukuran pengasuhan dalam perspektif kontekstual budaya. Buletin Psikologi, 27(1), 1-14. doi: 10.22146/buletinpsikologi.41079

Fakih, M. (2013). Analisis Gender & Transformasi Sosial (15th ed.). Yogyakarta, ID: Pustaka Pelajar.

Green, D. O., Creswell, J. W., Shope, R. J., & Clark, V. L. P. (2007). Grounded theory and racial/ethnic diversity. The Sage handbook of grounded theory, (Part V), 472-92.

Hanlon, N. (2012). Masculinities, Care and Equality: Identity and Nurture in Men’s Lives. Basingstoke, GB: Palgrave Macmillan.

Hewlett, B. S. (1987). Intimate fathers: Patterns of paternal holding among Aka pygmies. In M. E. Lamb (Ed.), The Father’s Role: Cross-cultural Perspectives (pp. 295– 330). Hillsdale, NJ: Erlbaum.

Hopkins, E., & Snarey, J. (1994). How fathers care for the next generation: A four-decade study. British Journal of Educational Studies, 42(2), 206–207. doi: 10.2307/3122345

Israpil. (2017). Budaya patriarki dan kekerasan terhadap perempuan. Jurnal Pustaka, 5(2), 141–150.

Khasanah, B. L., & Fauziah, Y. (2021). Pola asuh ayah dalam perilaku prososial anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 909-922. doi: 10.31004/obsesi.v5i1.627

Kim, J. S. (2018). Social support, acculturation stress, and parenting stress among marriage-migrant women. Archives of Psychiatric Nursing, 32(6), 1-26. doi: 10.1016/j.apnu.2018.06.004

Kusumawardhani, A. (2017). Survei World Bank: 9 Juta Pekerja Indonesia di Luar Negeri. Bisnis.Com. Retrieved from https://ekonomi.bisnis.com/read/20171128/12/713425/survei-world-bank-9-juta-pekerja-indonesia-di-luar-negeri

Kwok, S. Y. C. L., Ling, C. C. Y., Leung, C. L. K., & Li, J. C. M. (2013). Fathering self-efficacy, marital satisfaction and father involvement in Hong Kong. Journal of Child and Family Studies, 22(8), 1051-1060. doi: 10.1007/s10826-012-9666-1

Lam, T., & Yeoh, B. S. A. (2019). Parental migration and disruptions in everyday life: Reactions of left-behind children in Southeast Asia. Journal of Ethnic and Migration Studies, 45(16), 1-20. doi: 10.1080/1369183X.2018.1547022

Lamb, M. E. (2013). The Father’s Role: Cross Cultural Perspectives. New York, NY: Routledge

Montezuma, C. D. F., & Lentari, F. R. M. (2020). Gambaran dimensi dari fathering self-efficacy pada ayah tunggal yang mengasuh anak usia dini. PHILANTHROPY: Journal of Psychology, 4, 1–24. doi: 10.26623/philanthropy.v4i1.1731

Muhayaroh, I. (2015). Fenomena Ikumen sebagai salah satu perubahan peran dan identitas ayah dalam masyarakat Jepang modern. Lingua Cultura, 9(2), 100-106. doi: 10.21512/lc.v9i2.823

Mulyana, S., Karimah, K.E., & Octavianti, M. (2019). Parenting for left-behind children in migrant worker families: A study in west java. International Journal of Law, Government and Communication, 4(15), 252-262. doi: 10.35631/ijlgc.4150024

Nauli, V. A., Karnadi, K., & Meilani, S. M. (2019). Peran ibu pedagang pasar 24 jam terhadap perkembangan moral anak (penelitian studi kasus di Kota Bekasi). Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 241. doi: 10.31004/obsesi.v3i1.179

Oakley, A. (2015). Sex, Gender and Society. Farnham, UK: Ashgate Publishing, Ltd.

Palkovitz, R. J. (2002). Involved fathering and child development: Advancing our understanding of good fathering. In: C. S. Tamis-LeMonda & N. Cabrera (Eds) Handbook of father involvement: Multidisciplinary perspective. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates Inc

Perales, F., & Baxter, J. (2018). A matter of time: Father involvement and child cognitive outcomes. Journal of Marriage and Family, 81(1), 164-184. doi: 10.1111/jomf.12532.

Seward, R. R., & Stanley-Stevens, L. (2014). Fathers, Fathering, and Fatherhood Across Cultures. Texas, TX: University of North Texas.

Sultana, A. (2012). Patriarchy and women’s subordination: A theoretical analysis. Arts Faculty Journal, 4(0), 1-18. doi: 10.3329/afj.v4i0.12929

Walby, S. (1990). Teorisasi Patriarki. Oxford, UK: Blackwell.

Wandi, G. (2015). Rekonstruksi maskulinitas: menguak peran laki-laki dalam perjuangan kesetaraan gender. Kafa`ah: Journal of Gender Studies, 5(2), 239-255. doi: 10.15548/jk.v5i2.110

Widaningsih, L. (2017). Relasi gender dalam keluarga: Internalisasi nilai-nilai kesetaraan dalam memperkuat fungsi keluarga. Retrieved from http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/197110221998022-LILIS_WIDANINGSIH/Relasi_Gender-Lilis.pdf

Wilson, K. R., & Prior, M. R. (2010). Father involvement: The importance of paternal solo care. Early Child Development and Care, 180(10), 1391-1405. doi: 10.1080/03004430903172335

Wulan, T. R., Shodiq, D., Wijayanti, S., Lestari, D. W., Hapsari, A., Wahyuningsih, E., & Restuadhi, H. (2018). Ayah tangguh, keluarga utuh: Pola asuh ayah pada keluarga buruh migran perempuan di Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 11(2), 84–95. doi: 10.24156/jikk.2018.11.2.84

Xu, M. A., & Storr, G. B. (2012). Learning the concept of researcher as instrument in qualitative research. The Qualitative Report, 17(21), 1-18.

Published
2021-06-28
How to Cite
AfrilianiA. T. N., AdrianyV., & YulindrasariH. (2021). PERAN AYAH DALAM PENGASUHAN: STUDI PADA KELUARGA PEKERJA MIGRAN PEREMPUAN (PMP) DI KABUPATEN SUKABUMI. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 14(2), 164-175. https://doi.org/10.24156/jikk.2021.14.2.164