Perkecambahan Biji Dictyoneura acuminata Blume. pada Cahaya Merah dan Merah Jauh
Abstract
ABSTRACT
Dictyoneura acuminata Blume is one of species from Sapindaceae which is native to Borneo (Sabah, South Kalimantan, East Kalimantan), the Philippines, Sulawesi, Maluku and Papua New Guinea. Economically, D. acuminata is usually used as an ornamental plant because it has attractive leaves and flowers. D. acuminata propagation can be done by using seed but information on seeds and their germination is still limited. The aim of this study was to determine the pattern of
germination and the effect of red and far red light on D. acuminata germination. The experimental design was completely randomized design with one factor and 5 levels. The factors was light with red light, far red light, dark, greenhouse control, and laboratory controls as levels. Each level was repeated 4 times with 10 seeds in each experimental unit. Data showed that far red light causes the seeds germinate 10 days faster than seeds germinated in the greenhouse. D. acuminata seedling
height was affected by light. The seedling could grow higher when the light intensity decreased, a process called etiolation.
Keywords: Dictyoneura acuminata Blume, germination, light
ABSTRAK
Dictyoneura acuminata Blume adalah salah satu spesies dalam famili Sapindaceae yang merupakan tanaman asli Borneo (Sabah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur), Filipina, Sulawesi, Maluku dan Papua Nugini. Secara ekonomi, D. acuminata biasanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena memiliki daun dan bunga yang menarik. Perbanyakan D. acuminata dapat dilakukan dengan menggunakan biji tetapi informasi mengenai biji dan perkecambahannya masih terbatas. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui pola perkecambahan dan pengaruh cahaya merah dan merah jauh terhadap perkecambahan biji D. acuminata. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor dan 5 taraf. Faktor yang digunakan yaitu cahaya dengan cahaya merah, cahaya merah jauh, gelap, kontrol rumah kaca, dan kontrol laboratorium sebagai tarafnya. Setiap taraf diulang sebanyak 4 kali dengan 10 biji pada setiap satuan percobaan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa cahaya merah jauh menyebabkan biji berkecambah lebih cepat 10 hari dibandingkan dengan biji yang dikecambahkan di rumah kaca. Tinggi kecambah D. acuminata dipengaruhi oleh perlakuan cahaya yaitu semakin sedikit intensitas cahaya semakin panjang tinggi kecambah, suatu proses yang disebut etiolasi.
Kata kunci: cahaya, Dicyoneura acuminata Blume, perkecambahan