Editorial dan Kelengkapan Jurnal

  • Mohamad Rafi

Abstract

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME atas rahmat dan hidayahnya, sehingga Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB dapat menerbitkan Jurnal Jamu Indonesia Volume 1 No 2 sebagai media diseminasi penelitian terkait jamu Indonesia. Jurnal ini nantinya diharapkan dapat menambah informasi menyeluruh tentang jamu dari kegiatan hulu hingga hilirnya.

Jamu merupakan warisan budaya Indonesia dan telah digunakan sejak berabad abad yang lalu. Jamu merupakan istilah lain dari obat herbal yang terbuat dari tumbuhan obat segar atau kering di Indonesia untuk kesehatan dan kecantikan. Penggunaannya saat ini menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat dan tren ini juga tampak dalam skala global. Lebih jauh, Sistem Kesehatan Nasional Indonesia menyatakan bahwa pengembangan dan peningkatan obat tradisional dalam hal ini jamu ditujukan agar diperoleh obat tradisional yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah dan dimanfaatkan secara luas, baik untuk pengobatan sendiri oleh masyarakat maupun digunakan dalam pelayanan kesehatan formal. Tiga isu kunci yaitu kualitas, keamanan dan khasiat untuk pengembangan produk jamu hanya dapat dicapai apabila prioritas diberikan sejak awal proses pengembangannya.

Dalam beberapa tahun terakhir, isu kualitas, keamanan dan khasiat telah menjadi fokus perhatian para ilmuwan yang bekerja dalam keilmuan terkait. Seiring dengan banyaknya penelitian-penelitian pengembangan Jamu ini, hasil kajian yang didapatkan tentunya akan memerlukan wadah untuk diseminasi agar hasil kajian tersebut dapat diakses oleh para pihak yang memerlukan. Jurnal Jamu Indonesia dapat menjadi fasilitas bagi para peneliti dan ilmuwan untuk memudahkan pendistribusian informasi ilmu pengetahuan mengenai jamu melalui tulisan-tulisan yang dapat dipublikasi. Semua hasil karya tersebut akan diarsipkan sebagai dokumentasi berharga demi terjaganya informasi yang dapat menjadi sumber pengembangan ilmu pengetahuan di masa depan.

Mohamad Rafi

Ketua Dewan Redaksi

Published
2016-09-30