Peningkatan Produktivitas Usaha Tani Jamur Tiram melalui Penerapan Inovasi Teknologi Bangker Pintar di Desa Balecatur, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman
Abstract
Edible Mushroom atau jamur konsumsi merupakan jamur yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia untuk bahan pangan. Salah satu tahapan penting dalam proses budidaya jamur adalah proses pasteurisasi media tumbuh jamur. Tahap pasteurisasi media tumbuh jamur merupakan proses membasmi mikroorganisme patogen dengan memanfaatkan uap panas bertemperatur dan tekanan normal. Bangker Pintar merupakan suatu alat yang digunakan dalam proses pasteurisasi jamur . Alat ini juga dapat mampu menurunkan tingkat kontaminasi hingga Bangker Pintar hadir untuk meringankan para petani jamur dalam proses pasteurisasi baglog jamur yang memerlukan waktu 12 jam dengan menggunakan Bangker Pintar proses pasteurisasi baglog jamur menjadi 3 jam . Bangker Pintar juga telah dilengkapi alat alat yang dapat modern seperti Thermometer , Manometer, Safety valve, Pengatur tekanan parsial, Indikator air, dan Kompor. Penggunaan Bangker Pintar ini dapat menurunkan biaya proses pasteurisasi. Penggunaan Bangker Pintar ini juga dapat minimalisir penggunaan air dimana air yang di butuhkan dalam proses pasteurisasi 10 Liter . Penggunaan Bangker Pintar ini dapat membuat pekerjaan petani jamur dalam proses pasteurisasi menjadi lebih cepat
Downloads
References
Asnawati L. 2015. Strategi Percepatan Adopsi dan Difusi Inovasi dalam Pemanfaatan Mesin Tanam Padi Indojarwo Transplanter Di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Dalam: Prosiding Seminar Nasional FMIPA-UT 2015: Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Menuju Kemandirian Bangsa. Jakarta (ID): Universitas Terbuka.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim Tahun 2016. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.
Djuwendah E Septiarini E. 2016. Manajemen Risiko Usaha tani Jamur Tiram Putih (Plerotus Astreotus) dalam Upaya Mempertahankan Pendapatan Petani. Paspalum. IV: 11–22. https://doi.org/10.35138/paspalum.v4i2.26
Piryadi TU. 2013. Bisnis Jamur Tiram. Jakarta (ID): PT Agromedia Pustaka.
Sánchez C. 2010. Cultivation of Pleurotus ostreatus and other edible mushrooms. Applied Microbiology and Biotechnology. 85(5): 1321–1337. https://doi.org/10.1007/ s00253-009-2343-7
Tjokrokusumo D, Widyastuti N, Giarni R. 2015. Diversifikasi produk olahan jamur tiram (Pleurotus ostreatus) sebagai makanan sehat. Dalam: Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. pp: 2016–2020. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010828
Widyastuti N, Tjokrokusumo D, Giarni R. 2016. Potensi Beberapa Jamur Basidiomycota sebagai Bumbu Penyedap Alternatif Masa Depan. Dalam: Seminar Agroindustri dan Lokakarya Nasional FKPT-TPI Program Studi TIP-UTM. (pp: 2–3).
Yateno, Ratmono. 2014. Analisis Perbandingan Studi Kelayakan Budidaya Jamur Tiram dengan Pendekatan Model Outsourcing di Kota Metro. Akuisisi Jurnal Akuntansi. 10(2): 1–14.
Zahro L, Agustini R. 2013. Antibacterial Effectivity Test Of Saponins Crude Extract From White Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus) Against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. UNESA Journal of Chemistry. 2(3): 120–129.
Zhang Y, Geng W, Shen Y, Wang Y, Dai Y. 2014. Edible Mushroom Cultivation for Food Security and Rural Development in China: Bio-Innovation, Technological Dissemination and Marketing. Sustainability. 6(5): 2961–2973. https://doi.org/10.3390/su6052961
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.