Kasus kematian sapi Bali di Kabupaten Donggala akibat keracunan Lantanan camara
Abstract
Pada bulan Maret 1980, 51 dari 105 sapi Bali mati selama 26 hari setelah mereka diturunkan dari kapal dan dibiarkan merumput di halaman karantina hewan di Palu, Sulawesi Tengah dimana tumbuh Lantana camara.
Diagnosa penyakit dibuat berdasarkan suatu pendekatan epidemiologik dan dikukuhkan dengan suatu percobaan makanan yang memakai seekor sapi Bali betina yang beratnya 75 kg. Sapi percobaan ini diberi makan satu kg daun Lantana camara segar yang diambil dari halaman karantina.
Tanda-tanda klinis dan kelainan-kelainan makroskopik yang ditemukan pada sapi Bali percobaan itu tidak dapat dibedakan dari tanda-tanda klinis dan kelainan-kelainan makroskkopik pada "Balische ziekte" yang digambarkan oleh Lubberink pada tahun 1925.
Meskipun keracunan lantana diduga dapat ditemukan di negara tropik seperti Indonesia, kasus ini adalah laporan pertama keracunan semacam ini di Indonesia.
Penulis merasa bahwa laporan ini membuat agak terang sebab terjadinya "Balische ziekte" yang tidak diketahui selama 55 tahun.
Sejarah, tanda-tanda klinis, kelainan-kelainan makroskopik dan mikroskopik kasus ini juga di gambarkan.