KIVP-5 Studi Kasus Dugaan Kejadian Ikterus pada Kuda G3
Abstract
Ikterus (jaundice) seringkali didefinisikan sebagai hiperbilirubinemia dan deposisi pigmen empedu pada kulit, membran mukosa, dan sclera. Kuda memiliki warna rambut yang beragam dan pigmen kulit, sehingga ikterus tidak selalu terlihat pada kulit, kecuali pada kasus hiperbilirubinemia parah pada individu yang kekurangan pigmen kulit atau memiliki leukoderma pada sekitar vulva dan muzzle. Differensial diagnosa dari ikterus menjadi rumit karena kuda merupakan salah satu hewan unik diantara spesies umum lainnya yang mengakibatkan ikterus pada kondisi anoreksia. Ikterus yang ditemukan pada kasus anoreksia bersifat sementara dan ringan dan kembali normal dengan cepat ketika kuda kembali memiliki nafsu makan yang normal. Kondisi ikterus ringan yang mengiringi kondisi anoreksia secara biokimia disertai pula dengan adanya bilirubin yang tidak terkonjugasi. Ikterus yang tampak akan relevan secara patologis terhadap kasus hepatopathy dan penyakit hemolitik (Robinson 2009).
Ikterus dapat terlihat secara klinis jika total bilirubin melebihi batas tertentu. Menurut Meyer (1992), kadar bilirubin normal adalah antara 0.19 mg/dL hingga 2mg/dL dengan catatan bahwa ikterus dan kolestasis tidak sama. Ikterus hanya berarti terdapat bilirubin yang cukup tinggi untuk dapat tampak pada membran mukosa dan dapat menyebabkan kolestasis atau sebab lain dari hiperbilirubinemia. Pada anemia hemolitik tentu saja hiperbilirubinemia dapat terjadi tanpa ada ikterus yang tampak. Pada kuda, ikterus bisa juga tampak sebagai hasil dari digesti normal pigmen karoten pada rumput dan hay, kondisi puasa, dan anoreksia baik partial maupun keseluruhan, gangguan hati, atau hemolisis (Eades 2009).