KIVFA-5 Analisis Manfaat Biaya Pengendalian dan Pemberantasan Hog Cholera di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Abstract
Hog cholera masih merupakan ancaman bagi kelangsungan produksi ternak babi di provinsi Nusa Tenggara Timur. Paling kurang 10,000 ekor ternak babi mati karena Hog Cholera pada tahun 2017. Wabah ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi peternak dan pemerintah daerah. Hal ini mendorong pemerintah menetapkan Penyakit hog cholera sebagai salah satu penyakit strategies yang mendapat prioritas dalam pemberantasanya (Peraturan Dirjen Peternakan No. 59/Kpts/PD610/05/2007). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah mengambil langkah-langkah konkrit dalam mengendalikan dan memberantas penyakit hog cholera antara lain vaksinasi, stamping out policy, biosekuriti dan pengetatan lalu lintas ternak. Pemberantasan hog cholera pada ternak babi melalui vaksinasi massal telah dilakukan di seluruh daerah endemik hog cholera di Indoensia. Walaupun pemberian vaksin pada ternak telah terbukti mampu menurunkan kasus hog cholera pada ternak babi (Ahrens et al., 2000; Bouma et al, 2000; 1999; de Smit et al 2001) namun cakupan vaksinasi pada populasi ternak babi di Indonesia umumnya dan NTT khususnya masih sangat rendah. Salah satu faktor pemicu rendahnya cakupan vaksinasi adalah kurangnya pemahaman masyarakat terutama pemilik ternak terkait akan biaya dan manfaat program vaksinasi hog cholera. Oleh karena itu analisis manfaat biaya investasi pada program vaksinasi hog cholera perlu dilakukan sebagai acuan dalam menyusun rencana strategis pengendalian dan pemberantasan hog cholera dimasa yang akan datang.