Makrozoobentos as a bioindicator of water quality in Pengujan Village, Bintan Regency

Makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas perairan di Desa Pengujan Kabupaten Bintan

  • Rizkia Nurul Fadilla Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Jl. Politeknik Senggarang Tanjungpinang 29111, Indonesia
  • Winny Retna Melani Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Jl. Politeknik Senggarang Tanjungpinang 29111, Indonesia
  • Tri Apriadi Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Jl. Politeknik Senggarang Tanjungpinang 29111, Indonesia
Keywords: AMBI, Bintan, bioindicator, macrozoobenthos, Pengujan

Abstract

Macrozoobenthos is one of the biological indicators that can be used in environmental quality assessment in various aquatic ecosystems. The objective of this study was to determine the water quality in Pengujan Village based on macrozoobenthos biological indicators. This research was conducted in January-February 2021 located in Pengujan Village, Bintan Regency. Sampling was done by purposive sampling method in 5 observation stations. Macrozoobenthos was collected used a quadrant transect (1x1 m2). Parameters observed included water quality (physical and chemical parameters), as well as the type and density of macrozoobenthos. Physical and chemical parameters of the waters were compared to the value of the Quality Standards based on PP RI No. 22 of 2021, while AMBI (A Marine Biotic Index) analysis is used to determine water quality based on the presence of macrozoobenthos. The results of the measurement of water parameters are meet of the quality standard of PP RI No. 22 of 2021, except for the nitrate and phosphate parameters that do not meet the quality standards at each station. The highest density of macrozoobenthos is at station 3 which is in the dock area, while the lowest density is at station 5 which is in the barking snail catching area. Water quality based on macrozoobenthos as a water bioindicator with AMBI index all stations are included in the slightly polluted category.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afrianita R, Edwin T, Alawiyah A. 2017. Analisis intrusi air laut dengan pengukuran Total Dissolved Solids (TDS) air sumur gali di Kecamatan Padang Utara. Jurnal Teknik Lingkungan. 14(1):62–72.

[APHA] American Public Health Association. 2017. Standart Methods for The

Examination of Water and Wastewater 23rd ed. Maryland(US): United Book Press Inc.

Apriadi T, Muzammil W, Melani WR, Safitri A. 2020. Struktur komunitas makrozoobenthos di aliran sungai di Senggarang, Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan. 9(1):119–130.

Ardi. 2002. Pemanfaatan makrozoobentos sebagai indikator kualitas perairan pesisir. [tesis] Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.

Arhat P, Widada S, Saputro S. 2014. Studi sebaran sedimen dasar dan kondisi arus di Perairan Keling, Kabupaten Jepara. Jurnal Oseanografi. 3(4):683–689.

Armanda D. 2018. Tingkat pemanfaatan siput gonggong (Strombus sp.) di perairan Desa Pengujan Kabupaten Bintan. [skripsi] Tanjungpinang(ID): Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Borja A, Franco J, Perez V. 2000. A marine biotic index to establish the ecological quality of soft-bottom benthos within European Estuarine and coastal environments. Marine Pollution Bulletin. 40(12):1114–2000.

Choirudin IR, Supardjo MN, Muskananfola MR. 2014. Studi hubungan konsentrasi bahan organik sedimen dengan kelimpahan makrozoobentos di muara Sungai Wedung Kabupaten Demak. Diponegoro Jurnal of Maquares. 3(3):168–176.

Desinawati, Adi W, Utami E. 2018. Struktur komunitas makrozoobentos di Sungai Pakil Kabupaten Bangka. Akuatik Jurnal Sumberdaya Perairan. 1(3):54–63.

Dwitawati D, Ani S, Joko W. 2015. Biomonitoring kualitas air Sungai Gandong dengan bioindikator makroinvertebrata sebagai bahan petunjuk praktikum pada pokok bahasan pencemaran lingkungan SMP Kelas VII. Jurnal Florea. 2(1):41–46.

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan. Yogyakarta(ID): Kanisius. 98 hlm.

Efriningsih R, Puspita L. Ramses. 2016. Evaluasi kualitas lingkungan perairan pesisir di sekitar TPA Telaga Punggur Kota Batam berdasarkan struktur komunitas makrozoobenthos. Jurnal Simbiosa. 5(1):1–15.

[FAO] Food and Agriculture Organization. 1998. Living Marine Resources of The Western Central Pacific Volume 1: Seaweeds, corals, bivalves and gastropods. Editor: Carpenter KE, Niem VH. Roma: Food and Agriculture Organization of The United Nation.

Ghufran HM, Kordi K, Andi BT. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Jakarta(ID): Rineka Cipta.

Hutagalung HP, Rozak A. 1997. Metode Analisis Air Laut, Sedimen dan Biota. Jakarta(ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-LIPI. 175 hlm.

Junaidi. 2017. Analisis hubungan kerapatan lamun dengan kelimpahan makrozoobentos di Perairan Selat Bintan Desa Pengujan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. [skripsi] Pekanbaru(ID): Universitas Riau.

Krebs CJ. 2014. Ecological Methodology. Third Edition. Online access. http://www.zoology.ubc.ca/~krebs/books.html.

Lopo Y. 2013. Diversitas jenis gastropoda sebagai bioindikator kualitas perairan pantai Kecamatan Kota Lama Kota Kupang. [skripsi] Kupang(ID): Universitas PGRI.

Mustofa A. 2018. pengaruh total padatan tersuspensi terhadap biodiversitas makrozoobentos di Pantai Telukawur Kabupaten Jepara. Jurnal Disprotek. 9(1):37–45.

Nasir A, Baiduri MA, Hasniar. 2018. Nutrien N-P di perairan pesisir Pangkep, Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 10(1):135–141.

Nurnaningsih. 2000. Struktur komunitas makrozoobentos di perairan Sungai Banjaran dan Sungai Kranji Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. [skripsi] Bogor(ID): Institut Pertanian Bogor.

Odum EP. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Diterjemahkan oleh Tjahjono Samingan. Yogyakarta(ID): Universitas Gajah Mada Press.

Patty SI, Arfah H, Abdul MS. 2015. Zat hara (fosfat, nitrat), oksigen terlarut, dan pH kaitannya dengan kesuburan di Perairan Jikumerasa, Pulau Buru. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 1(1):43–50.

Pengujan Simdes Bintan. 2021. Sistem informasi manajemen desa di Kabupaten Bintan. [internet] Diakses pada 29 Januari 2021. Tersedia pada: https://www.pengujan.simdes-bintan.id/.

[PP RI] Peraturan Presiden Republik Indonesia. 2021. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Lampiran VIII Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Peruntukkan Baku Mutu Air Laut.

Prihatin N, Melani WR, Muzammil W. 2021. Struktur komunitas makrozoobentos dan kaitannya dengan kualitas Perairan Kampung Baru, Desa Sebong Lagoi, Kabupaten Bintan. Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis. 5(1):20–28.

Putra DS. 2015. Keanekaragaman gastropoda di perairan litoral Pulau Pengujan Kabupaten Bintan. [skripsi] Tanjungpinang(ID): Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Putra H, Izmiarti, Afrizal. 2014. Komunitas makrozoobentos di Sungai Batang Ombilin Sumatera Barat. Jurnal Biologi. 3(3):175–182.

Rosdatina Y, Apriadi T, Melani WR. 2019. Makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas Perairan Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan. 3(2):309–317.

Safitri A, Melani WR, Muzammil W. 2021. Komunitas makrozoobentos dan kaitannya dengan kualitas air aliran sungai Senggarang, Kota Tanjungpinang. Acta Aquatica. 8(2):103–108.

Saraswati NLGRA, Arthana IW, Hendrawan IG. 2017. Analisis kualitas perairan pada wilayah Perairan Pulau Serangan bagian utara berdasarkan baku mutu air Laut. Journal of Marine and Aquatic Sciences. 3(2):163–170.

Schaduw JN, Ngangi E. 2015. Karakterisasi lingkungan Perairan Teluk Talengen Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai kawasan budidaya rumput laut Kappaphycus Alvarezii. Journal Budidaya Perairan. 3(2):29–44.

Sianu NE, Sahami FM, Kasim F. 2014. Keanekaragaman dan asosiasi gastropoda dengan ekosistem lamun di Perairan Teluk Tomini. Nikè Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 2(4):156–163.

Ulfah Y, Widianingsih, Zainuri M. 2012. Struktur komunitas makrozoobentos di perairan wilayah Morosari Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak. Journal of Marine Research. 1(2):188–196.

Zulkifli H, Hanafiah Z, Puspitawati DA. 2011. Struktur dan Fungsi Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Sungai Musi Kota Palembang: Telaah Indikator Pencemaran Air. Prosiding Seminar Nasional Biologi. Meningkatkan Peran Biologi dalam Mewujudkan

National Achievement with Global Reach. Sabtu, 22 Januari 2011. Medan: USUPress. Halaman 586-595.

Published
2022-01-31
How to Cite
FadillaR. N., MelaniW. R., & ApriadiT. (2022). Makrozoobentos as a bioindicator of water quality in Pengujan Village, Bintan Regency: Makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas perairan di Desa Pengujan Kabupaten Bintan. Habitus Aquatica, 2(2), 83–94. https://doi.org/10.29244/HAJ.2.1.83