Minyak atsiri Kapulaga (Elettaria cardamomum) sebagai inhibitor Sap 5 Candida albicans penyebab kandidiasis vulvovaginalis (KVV) secara in silico
Abstract
ABSTRACT
Vulvovaginal candidiasis (VVC) is a disease caused by the inflammatory process of the vulva and vaginal mucosa caused by Candida sp., mainly Candida albicans. This study aimed to analyze the molecular interaction between the volatile oil in cardamom and Sap 5 as an inhibitor of Candida albicans causing VVC through In silico molecular interaction analysis. The methods used are analysis of homology, structural quality, and essential areas, receptor and ligand preparation, gridbox validation, virtual screening, Lipinski prediction and toxicity, and ligand-receptor interaction visualization analysis. The results showed that essential oils have the potential to inhibit Sap 5 through molecular bonding and produce interactions in the form of hydrogen bonds, electrostatic bonds, and hydrophobic interactions. The best test ligands were Geranyl acetate (-6.78 kcal/mol), Alpha-terpinyl acetate (-6.07 kcal/mol), 1,8-Sineol (-5.47 kcal/mol), and Linalool (-5.06 kcal/mol). The test ligands have contact with catalytic residues on Asp32/Asp218. In addition, the properties of these ligands also meet the Lipinski and Toxicity rules, so they can be predicted to be safe.
Keywords: Candida albicans, Cardamom, Essential oil, In silico, Sap 5
ABSTRAK
Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) merupakan penyakit akibat dari proses inflamasi vulva dan mukosa vagina yang disebabkan oleh Candida sp. utamanya Candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interaksi molekuler antara minyak atsiri yang terkandung pada kapulaga dengan Sap 5 sebagai inhibitor Candida albicans penyebab KVV melalui analisis interaksi molekuler secara In silico. Metode yang digunakan yaitu analisis homologi, kualitas struktur, dan daerah penting, preparasi reseptor dan ligan, validasi gridbox, penapisan virtual, prediksi Lipinski dan toksisitas, dan analisis visualisasi interaksi ligan-reseptor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri mempunyai potensi menghambat Sap 5 melalui penambatan molekuler dan menghasilkan interaksi berupa ikatan hidrogen, ikatan elektrostatik, dan interaksi hidrofobik. Golongan ligan uji yang terbaik yaitu Geranil asetat (-6.78 kkal/mol), Alfa-terpinil asetat (-6.07 kkal/mol), 1,8-Sineol (-5.47 kkal/mol), dan Linalool (-5.06 kkal/mol). Ligan uji tersebut mempunyai kontak residu katalitik pada Asp32/Asp218. Selain itu, sifat ligan tersebut juga memenuhi aturan Lipinski dan Toksisitas, sehingga dapat diprediksi aman.
Kata kunci: Candida albicans, Kapulaga, Minyak atsiri, In silico, Sap 5
Copyright (c) 2024 Gusnia Meilin Gholam, Rini Kurniasih, I Made Artika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.