Manajemen Pengendalian Gulma Perkebunan Teh (Camellia Sinensis (L.) Kuntze) di Malang, Jawa Timur

  • Christina Mey Rahayu Program Studi Agronomi dan Hortikultura, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor (IPB University)
  • sofyan zaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)
  • Arya Widura Ritonga Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Abstract

Gulma merupakan tumbuhan yang kehadirannya dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, sebab gulma dapat menurunkan hasil produksi tanaman. Pengendalian gulma perlu dilakukan agar kerugian yang diakibatkan oleh gulma bisa diatasi. Penelitian bertujuan memahami dan mempelajari pengelolaan gulma serta menganalisis aspek pengendalian gulma yang dilakukan di kebun. Pengamatan yang dilakukan yaitu analisis vegetasi gulma menggunakan metode kuadrat yang berbentuk bujur sangkar dengan panjang 0.5 m x 0.5 m. Analisis vegetasi dilakukan pada area tanaman dengan tahun pangkas (TP) yang berbeda yaitu TP 0, TP 1, TP 2, dan TP 3. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t-student pada taraf 5%. Hasil pengamatan menunjukkan pengendalian gulma di Afdeling Wonosari dilakukan secara manual dan kimiawi. Pengendalian gulma manual dilakukan untuk mengendalikan gulma diatas bidang petik, gulma yang tingginya >30 cm, serta gulma berkayu. Pengendalian kimiawi dilakukan dengan alat knapsack sprayer dan herbisida yang digunakan berupa herbisida sistemik dengan bahan aktif isopropilamina glyphosat. Pengendalian gulma secara kimiawi lebih efektif dan efisien dari sisi tenaga kerja, biaya, serta hasil luasan yang dikerjakan. Kalibrasi semprot dilakukan sebelum dilakukan penyemprotan untuk mengetahui volume semprot yang diperlukan agar penyemprotan dapat dilakukan secara efektif. Keefektifan penyemprotan herbisida dipengaruhi oleh waktu pengaplikasian, waktu turunnya hujan, serta kemampuan penyemprot.

Kata kunci: bidang petik, dominasi gulma, herbisida, koefisien komunitas

Downloads

Download data is not yet available.

References

Assa, K.S.A., P. Tumewu, A.G. Tulungen. 2017. Inventarisasi gulma pada tanaman jagung (Zea mays L.) dataran tinggi di Desa Palelon dan dataran rendah di Kelurahan Kima Atas. J. Unsrat. 1(3):1–10.

[BPS] Badan Pusat Statistika. 2019. Statistik Teh Indonesia 2019. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Brown, R., M. Clapp, J. Dyson, D. Scott, I. Wheals, M. Wilks. 2004. Paraquat in perspective. Outlooks Pest Manag. 15(6):259–267. https://doi.org/10.1564/15dec09

Guntoro, Sakiah, R.S. Damanik. 2020. Pengaruh aplikasi herbisida sistemik berbahan aktif glifosat terhadap tingkat kematian gulma dan total mikroorganisme tanah. J. Agroteknologi Pertanian. 5(1):66–75.

Haq, M.S., Karyudi. 2013. Upaya peningkatan produksi teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) melalui penerapan kultur teknis. Warta PPTK. 24(1):71–84.

Hastuti, D., Rusmana, Z. Krisdianto. 2014. Respon pertumbuhan gulma tukulan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap pemberian beberapa jenis dan dosis herbisida di PTPN VIII Kebun Cisalak Baru. J. Agroekotek. 6(2):178–187.

Karyati, M.A. Adhi. 2018. Jenis-jenis tumbuhan bawah di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda: Mulawarman University Press.

Kurniadie, D., D.A. Purbayanti, Y. Sumekar. 2019. Sinergisme campuran herbisida berbahan aktif IPA glifosat 240 g L-1 dan 2,4-D amina 120 g L-1 dalam mengendalikan beberapa jenis gulma. J. Agrikultura. 30(3):134–140.

Marsal, D., K.P. Wicaksono, E. Widaryanto. 2015. Dinamika perubahan komposisi gulma pada tanaman tebu keprasan di lahan sistem reynoso dan tegalan. J. Produksi Tanaman. 3(1):81–90.

Palijama, W., J. Riry, A. Wattimena. 2018. Komunitas gulma pada pertanaman pala (Myristica fragrans H.) belum menghasilkan dan menghasilkan di Desa Hutumuri Kota Ambon. Agrologia. 1(2). https://doi.org/10.30598/a.v1i2.289

Panjaitan, K.N., A. Nugroho. 2020. Uji efektivitas herbisida glifosat dan metil metsulfuron pada pengendalian gulma kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). J. Produksi Tanaman. 8(5):488–494.

Purwanto, E., A.T. Soejono, G. Mawahanda. 2018. Cara dan waktu pengendalian gulma di kebun kelapa sawit tanaman menghasilkan (TM) di PT. Tunggal Perkasa Plantation AAL (kebun sagu). J. Agromast. 3(1):1–7.

Sari, V.I., A.D. Prasetio. 2021. Perbedaan penggunaan nozzle polijet dan flat fan pada kalibrasi penyemprotan knapsack sprayer. Jurnal Pertanian Presisi. 5(1):1–12. https://doi.org/10.35760/jpp.2021.v5i1.3682

Sigalingging, D.R., D.R.J. Sembodo, N. Sriyani. 2014. Efikasi herbisida glifosat untuk mengendalikan gulma pada tanaman kopi (Coffea canephora) menghasilkan. Agrotek Tropika. 2(2):258–263. https://doi.org/10.23960/jat.v2i2.2095

Solfiyeni, Chairul, M. Marpaung. 2016. Analisis vegetasi tumbuhan invasif di Cagar Alam Lembah Anai, Sumatera Barat. J. Protobiont. 13(1):743–747.

Sukman, Y. 2002. Gulma dan teknik pengendaliannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada Syahrul, A.A.G., Eko W. 2019. Pengendalian gulma pada tanaman teh (Camellia sinensis) dengan herbisida tunggal dan campuran. J. Produksi Tanaman. 7(8):1530–1537.

Tobing, W.L., B. Pratomo, M.A. Wahyu. 2019. Efikasi herbisida glifosat dan 2,4-D dimetil amina terhadap pengendalian gulma pada perkebunan kelapa sawit tanaman menghasilkan. Agroprimatech. 3(1):17–26.

Yuniarko, Y. 2010. Pengelolaan gulma pada perkebunan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) tanaman menghasilkan di PT Jambi Agro Wijaya (JAW), Bakrie Sumatra Plantation, Sarolangun, Jambi [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Published
2024-09-26
How to Cite
RahayuC. M., zaman sofyan, & RitongaA. W. (2024). Manajemen Pengendalian Gulma Perkebunan Teh (Camellia Sinensis (L.) Kuntze) di Malang, Jawa Timur. Buletin Agrohorti, 12(3), 351-359. https://doi.org/10.29244/agrob.v12i3.59306