Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika
https://journal.ipb.ac.id/index.php/agro-maritim
<p><strong>Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika</strong> (PB PKBT) is a peer-review journal that contains articles covering the results of policy research, policy analysis and opinions related to policy recommendations that are currently developing both nationally and internationally. <strong>PB PKBT</strong> (<a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2828-285X">ISSN 2828 – 285X</a>) is published <strong>four times every year</strong>, namely the periods <strong>March, June, September </strong>and<strong> December</strong>. This policy brief focuses on <strong>broad agro-maritime policy topics</strong>, which include the fields of <strong>agriculture, one health, fisheries and maritime affairs, animal husbandry, forestry and the environment, agro-maritime industry, tropical bio-science, natural resource and environmental economics, and the social sector, communication and community development</strong>. The articles published in this policy brief are articles that are presented concisely to bring science and policy together to support inclusive sustainable development and prosperous society. <strong>PB PKBT</strong> is published by the <strong>Directorate of Strategic Studies and Academic Reputation – IPB University</strong>.</p> <p> </p> <p><a href="https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/"><img src="/public/site/images/adminks/by.png" width="134" height="47"></a></p> <p>This license enables reusers to distribute, remix, adapt, and build upon the material in any medium or format, so long as attribution is given to the creator. The license allows for commercial use. CC BY includes the following elements:</p> <p><a href="https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/"><img src="https://mirrors.creativecommons.org/presskit/icons/by.xlarge.png" width="28" height="28"></a> BY: credit must be given to the creator.</p>Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik IPB Universityen-USPolicy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika2828-285XTeknologi Genomik sebagai Pilar Utama Kebijakan Perkebunan Nasional
https://journal.ipb.ac.id/index.php/agro-maritim/article/view/60581
<p>Teknologi sangat berperan penting terhadap produktivitas faktor produksi suatu negara agar dapat<br>terkonversi menjadi Produk Domestik Bruto (PDB). Efisiensi mekanisme pasar, inovasi, dan<br>kreativitas juga membutuhkan sentuhan teknologi. Dengannya strategi pembangunan dapat dirubah<br>dari berbasis sumberdaya alam menjadi berbasis industri berteknologi tinggi ataupun jasa sehingga<br>terjadi transformasi ekonomi yang baik. Pemanfaatan data Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE)<br>Indonesia dalam penentuan kebijakan prioritas (pembangunan hulu dan hilirisasi perkebunan).<br>Adapun penggunaan teknologi dilakukan dengan pemanfaatan data genomik dalam pengembangan<br>pembibitan komoditas perkebunan unggul. Rekomendasi kebijakan prioritas perkebunan adalah<br>komoditas kelapa sawit, karet, dan gula. Kebijakan penguatan hulu disarankan untuk komoditas<br>kelapa sawit, karet, dan kopi. Adapun untuk hilirisasi disarankan untuk komoditas karet, kopi, kelapa,<br>cokelat, teh, dan tembakau. Pemanfaatan data genomik dalam pengembangan pembibitan <br>dilakukan dengan tahapan mengetahui karakteristik kebutuhan komoditas yang disukai pasar, <br>mengidentifikasi genom benih lokal yang mendekati karekteristik benih primadona, dan<br>memperbanyak benih dengan pendekatan teknik kultur jaringan ataupun embrio somatik.</p>Frendy Ahmad Afandi
Copyright (c) 2025 Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika
2025-02-242025-02-24711126113210.29244/agro-maritim.0701.1126-1132Revitalisasi Kelembagaan menuju Transformasi Sistem Perbenihan Padi yang Berkelanjutan
https://journal.ipb.ac.id/index.php/agro-maritim/article/view/60805
<p>Penggunaan benih padi berkualitas mendorong peningkatan produktivitas padi dan stabilitas pangan sehingga<br>dapat mewujudkan ketahanan pangan nasional. Meskipun demikian, sistem perbenihan padi di Indonesia<br>masih menghadapi tantangan serius termasuk subsistem kelembagaan. Oleh karena itu penting dilakukan<br>revitalisasi kelembagaan dalam sistem perbenihan yang mencakup (1) reposisi kembali peran Kementerian<br>Pertanian dalam menjamin ketersediaan benih sumber, (2) penguatan balai benih tingkat provinsi dan<br>kabupaten, (3) penguatan balai pengawasan dan sertifikasi benih, (4) penguatan produsen benih termasuk<br>padi lokal, (5) transformasi BUMN perbenihan padi, (6) pengembangan sistem perbenihan berbasis<br>masyarakat, dan (7) digitalisasi data perbenihan. Tujuh rekomendasi revitalisasi kelembagaan perbenihan padi<br>tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi, distribusi, dan<br>pengawasan benih sehingga dapat mentransformasi sistem perbenihan padi yang berkelanjutan dan pada<br>akhirnya dapat berkontribusi pada pencapaian ketahanan pangan di Indonesia.</p>SuprehatinAmalia UlpahCatur SetiawanTursina Andita PutriRizqi Imaduddin HakimSyafira Aulia Rangganis
Copyright (c) 2025 Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika
2025-03-032025-03-03711133114010.29244/agro-maritim.0701.1133-1140