Date Log
Memperbaiki Kinerja Perhutanan Sosial Menuju Keberlanjutan Hutan Jawa
Corresponding Author(s) : Thomas Oni Veriasa
Policy Brief Pertanian, Kelautan, dan Biosains Tropika,
Vol. 5 No. 4 (2023): Policy Brief Pertanian, Kelautan dan Biosains Tropika
Abstract
Di Pulau Jawa, pengelolaan hutan oleh masyarakat tidak dapat dipisahkan dari dinamika kebijakan yang dibuat oleh pemerintah . Transformasi kebijakan pengelolaan Hutan Jawa secara signifikan dimulai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan yang membagi kewenangan pengelolaan hutan untuk memperkuat kolaborasi multipihak dan desentralisasi tanggung jawab pengelolaan hutan termasuk Perhutanan Sosial. Pada pasal 112, peraturan ini menjelaskan tentang Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus di Pulau Jawa. Pada program Perhutanan Sosial kesenjangan yang “tinggi” terjadi pada aspek pendampingan dan pemanfaatan. Namun, kesenjangan “moderat” pengelolaan PS terjadi di seluruh aspek yang dinilai yaitu pendampingan, pemanfaatan dan keberlanjutan. Pada pendampingan, kesenjangan terjadi pada intervensi yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah tidak sebaik pada saat pra izin PS Beberapa hambatan mencakup kurangnya sumber daya pendamping dari pemerintah, tarik ulur wewenang tenaga pendamping dari pemerintah pusat dan daerah, serta perubahan regulasi yang cepat di tingkat pusat. Pada beberapa kasus studi, ditemukan persoalan inklusivitas pengelolaan hutan yang mana penerima izin bukanlah orang yang membutuhkan akses kelola sehingga menyebabkan kegiatan pengelolaan PS menjadi tidak fokus dan cenderung mandeg. Lebih luas persoalan inklusivitas berkaitan dengan desentralisasi pengelolaan hutan dan hambatan kerja-kerja multipihak. Walaupun regulasi terbaru mengatur soal desentralisasi pengelolaan hutan sampai ke tingkat provinsi, namun belum semua kabupaten memiliki perhatian yang serius untuk menjadikan PS sebagai bagian agenda pembangunan daerah. Pengelolaan PS yang terbuka pada kolaborasi dan pengarusutamaan masyarakat yang termarginalkan yang tepat sasaran akan mampu mengatasi ego-subjektif antar institusi, kapasitas sumber daya manusia dan persoalan penganggaran. Transformasi pengelolaan PS yang inklusif diperlukan untuk membuka keragaman aplikasi sistem kelembagaan berbasis lokal dan kebutuhan kontekstual pada tingkat daerah dan tapak (masyarakat) termasuk memastikan kelestarian dan keberlanjutan kawasan hutan.
Keywords
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)BibTeX
References
Bratamihardja M, Sunito S, Kartasubrata J. 2005. Forest Management in Java 1997-1999: Towards Collaborative Management (2005_1; ICRAF Southeast Asia Working Paper). http://www.worldagroforestrycentre.org/sea
Dwijanti R, Sutrisno J, Pujiasmanto B, Rahayu, E S 2018. Community-Based State Forest Management ( Social Forestry ) In Purworejo Regency Of Central Java Indonesia. Advances in Social Sciences Research Journal, 5(7).
Erbaugh JT. 2019. Responsibilization and social forestry in Indonesia. Forest Policy and Economics, 109 (October), 102019. https://doi.org/10.1016/j.forpol.2019.102019
Fischer HW, Chhatre A, Duddu A, Pradha N, Agrawal A. 2023. Community forest governance and synergies among carbon, biodiversity and livelihoods. Nature Climate Change, 1–8. https://doi.org/10.1038/s41558-023-01863-6
Fujiwara T, Septiana RM, Awang SA, Widayanti W T, Bariatul H, Hyakumura K, Sato N. 2012. Changes in local social economy and forest management through the introduction of collaborative forest management ( PHBM ), and the challenges it poses on equitable partnership : A case study of KPH Pemalang, Central Java, Indonesia. TROPICS, 20(4), 115–134. https://doi.org/10.3759/tropics.20.115
Kusuma AF, Sahide MAK, Purwanto RH, Ismariana E, Santoso WB, Wulandari E, Maryudi A. 2023. Emergent Institutional Issues from New Tenure Reforms and Social-Forestry Initiatives in Indonesia: Notes from The Field. Forest and Society, 7(2), 450–466. https://doi.org/10.24259/fs.v7i2.28319
Peluso NL. 1992. Traditions of Forest Control in Java : Implications for Social Forestry and Sustainability " Traditions " of Forest Control in Java : Implications for Social Forestry and Sustainability. Natural Resources Journal, 32(4).
Prasetyo LB, Damayanti EK, Masuda M. 2012. Land cover changes before and after implementation of the PHBM program in Kuningan DIstrict, West Java, Indonesia. TROPICS, 21(2), 47–57.
Prihayati Y, Veriasa TO. 2021. Developing green tourism to create the sustainable landscape : evidence from Community- based Coffee Tourism ( CbCT ) in Puncak , Bogor , Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 879(012027). https://doi.org/10.1088/1755-1315/879/1/012027
Purnomo M, Hadiwiyono E, Andriatmoko ND, Pariasa II, Kustanti A, Faust H. 2022. Transformation Role of Forest Farmer Group’s (FFGs) in Indonesia from Development Agent to Brokering Project. SAGE Open, 12(1), 1–15. https://doi.org/10.1177/21582440221082144
Ragandhi A, Hadna AH, Setiadi S, Maryudi A. 2021. Why do greater forest tenure rights not enthuse local communities? An early observation on the new community forestry scheme in state forests in Indonesia. Forest and Society, 5(1), 159–166. https://doi.org/10.24259/fs.v5i1.11723
Rakatama A, Pandit R. 2020. Reviewing social forestry schemes in Indonesia: Opportunities and challenges. In Forest Policy and Economics (Vol. 111). Elsevier B.V. https://doi.org/10.1016/j.forpol.2019.102052
Ramadhan R, Syah DF, Waskitho NT. 2022. Effectiveness and Institutional Conditions in Social Forestry Program: Case Study of Forest Village Community Institution (LMDH) Sumber Makmur, Forest Management Unit (KPH) Malang. Jurnal Sylva Lestari, 10(1), 141–154. https://doi.org/10.23960/jsl.v10i1.525
Resosudarmo IAP, Tacconi L, Sloan S, Hamdani FAU, Subarudi, Alviya I, Muttaqin MZ. 2019. Indonesia’s land reform: Implications for local livelihoods and climate change. Forest Policy and Economics, 108(August 2018), 101903. https://doi.org/10.1016/j.forpol.2019.04.007
Rustiadi E, Veriasa TO. 2022. Towards Inclusive Indonesian Forestry: An Overview of a Spatial Planning and Agrarian Perspective. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 28(1), 60–71. https://doi.org/10.7226/jtfm.28.1.60
Sahide MAK, Fisher MR, Erbaugh JT, Intarini D, Dharmiasih W, Makmur M, Faturachmat F, Verheijen B, Maryudi, A. 2020. The boom of social forestry policy and the bust of social forests in Indonesia: Developing and applying an access-exclusion framework to assess policy outcomes. Forest Policy and Economics, 120(September), 102290. https://doi.org/10.1016/j.forpol.2020.102290
Suryanto P, Widiyatno W, Asmoro Prianto SD, Permadi DB, Affianto A, Adriana A (2013). Compatibility of Private Agroforestry Management and Managing Forest with Community Program in Central Java, Indonesia. Journal of Management and Sustainability, 3(1), 178–185. https://doi.org/10.5539/jms.v3n1p178
Veriasa TO, AliadiA, Nugroho A, Cantika FSP, Panggabean IB, Purwanto S, Alias, Septria D. 2023. The Contribution Community-based Tourism to Household Income: Evidence from West Kalimantan, Indonesia. Indonesian Journal of Forestry Research, 10(2), 169–184. https://doi.org/https://doi.org/10.59465/ijfr.2023.10.2.169-184
Veriasa TO, Rustiadi E, Kinseng RA. 2020. The Impact of Joint Community Forest Management ( PHBM ) on Local Community Income in Upstream of Ciliwung Watershed, Bogor Regency-Indonesia. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 556(012009), 1–12. https://doi.org/10.1088/1755-1315/556/1/012009
Wong GY, Moeliono M, Bong IW, Pham TT, Sahide MAK, Naito D, Brockhaus M. 2020. Social forestry in Southeast Asia: Evolving interests, discourses and the many notions of equity. Geoforum, 117(November), 246–258. https://doi.org/10.1016/j.geoforum.2020.10.010