Deteksi Penyakit Bovine Viral Diarrhea pada Sapi Potong Impor melalui Pelabuhan Tanjung Priok

  • Aditya Primawidyawan Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Tanjung Priok, Badan Karantina Pertanian
  • Agustin Indrawati Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH IPB
  • Denny Widaya Lukman Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner FKH IPB

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan suatu kajian serologis tentang penyakit bovine viral diarrhea (BVD) dan mendeteksi adanya kaitan pemeliharaan kandang sebagai faktor risiko sumber penularan penyakit BVD pada sapi potong impor. Pengujian screening awal mengggunakan ELISA (enzyme linked immunosorbant assay) Antibodi BVD terhadap 100 sampel serum darah sapi, dan ditemukan 63 positif terhadap adanya antibodi anti BVD. Selanjutnya dilakukan pengujian lanjutan ELISA Antigen BVD dan hasilnya seluruh sampel negatif terhadap Antigen BVD. Hasil positif uji ELISA terhadap antibodi BVD mengindikasikan bahwa sampel mengandung antibodi anti BVD akibat pernah terinfeksi oleh virus BVD secara sementara (transient) atau melalui vaksinasi. Berdasarkan dokumen health certificate dari negara asal tidak terdapat informasi yang jelas terhadap perlakuan vaksinasi BVD pada sapi potong impor. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan screening di negara Indonesia untuk mendeteksi dan melakukan usaha preventif mencegah penyebaran di feedlot. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kejadian hasil ELISA antibodi positif BVD, terkait dengan penyebaran penyakit BVD selama dalam masa pemeliharaan dan penggemukkan adalah program biosekuriti pada peternakan dengan nilai (OR=3,316; CI=1,380-7,967), dan pengelolaan limbah kandang dalam peternakan dengan nilai (OR=2,667; CI=1,105-6,434). Hasil ini menunjukkan ada asosiasi antara kedua faktor yang ada pada peternakan dengan kejadian penyakit BVD.

Kata kunci: BVD, ELISA antibodi dan antigen, faktor risiko.

 

(Detection and Risk Factors Study of Bovine Viral Diarrhea in Cattle Imports at Tanjung Priok Port)

This research was a serological study on bovine viral diarrhea (BVD) and also to detect the relevance of maintenance farm management as a risk factor on the spreads of BVD. The initial screening test was performed using antibody capture enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) to BVD on 100 cattle blood serum samples. The screening test showed that of 63 samples were positive to BVD antibody and 37 samples were negative to BVD antibody. The next screening test was performed using antigen capture ELISA to BVD and all samples showed negative results on BVD antigen. The results of the ELISA test positive for antibodies to BVD indicates that the samples examined anti-BVD antibodies due to BVD virus had been infected by a temporary (transient) or vaccination. Based on the document health certificate from the country of origin there is no clear information on the treatment of BVD vaccination on imports of beef cattle. So, we need a screening examination in the country of Indonesia to detect and perform preventive measures to prevent the spread in feedlots. Relevant factors that affected the occurrence of positive result on BVD antibody detection was farm biosecurity programs with odds ratio (OR) value of 3.316 and confidential interval (CI) value of 1.380-7.967. Further relevant factor was caging waste management with OR value of 2.667 and CI value of 1.105-6.434. There were statistically significant differences (p<0.05) between farm biosecurity programs and caging waste management related to BVD disease incidence.

Keywords: BVD, ELISA antibodies and antigen, risk factors

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2016-02-18
Section
Penelitian / Research