Analisis Kelembagaan dan Srategi Peningkatan Daya Saing Komoditas Kentang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

  • Ruwanti Eka Rahayu
  • Lindawati Kartika
Keywords: competitiveness, key performance indicators, potatoes

Abstract

The increase of import volume and the decrease of export volume of vegetables require the efforts to increase the competitiveness of local vegetable products. Potato is the core of highland vegetable commodities in national and regional areas that potential to be developed. One of the potatoes production centers in Central Java is Banjarnegara Regency. The purpose of this study are to formulate strategy and key performance indicators (KPIs) that will increase the competitiveness of potato in Banjarnegara. Data analyzed by Descriptive analysis, TOWS analysis, and Pairwise Comparison. The results of this study indicate that: the KPIs that become the priorities in increasing the competitiveness of potato in Banjarnegara are; a) The number of farmers who distribute their products in cooperative; b) Percentage increase in the number of certified seed potatoes that meet farmer’s needs; and c) Percentage increase of the local potatoes production to meet the demand of domestic and export markets as well as the related regulations on potatoes business partnership contract system.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Ruwanti Eka Rahayu
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
Lindawati Kartika
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680

References

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi Sayuran di Indonesia, 1997-2013. [Internet]. [Diunduh 2015 Januari 30]. Tersedia pada http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=3&tabel=1&daftar=1&id_subyek=55&notab=70.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kentang di Indonesia, 2009-2013. [Internet]. [Diunduh 2015 Januari 30]. Tersedia pada http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=3&tabel=1&daftar=1&id_subyek=55&notab=62.

[BPS] Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. 2013. Luas Panen dan Produksi Sayuran dan Buah Semusim Menurut Kabupaten/Kota, 2012. [Internet]. [Diunduh 2015 Januari 30]. Tersedia pada http://jateng.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1100:05-01-06&catid=74:pertanian-2013&Itemid=89.

[PUSDATIN] Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. 2013. Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian. Jakarta (ID): Pusdatin Kementan.

Agustian A, Mayrowani H. 2008. Pola Distribusi Komoditas Kentang di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 9(1): 96-106.

Anantanyu S. 2011. Kelembagaan Petani; Peran dan Strategi Pengembangan Kapasitasnya. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. 7(2): 102-109.

Arnkil R, Anu J, Pasi K, Tatu P. 2010. Exploring Quadruple Helix-Outlining useroriented Innovation Models. Tampere (FI): University Of Tampere Work Research Centre.

Carayannis EG, Campbell DFJ. 2009. Mode 3 and Quadruple Helix: Toward a 21st Century Fractal Innovation Ecosystem. Journal of International Technology Management. 46(3): 201-234. http://doi.org/fwghth

Chan JO. 2007. A Predictive Analytic Model For Value Chain Management. Journal of International Technology and Information Management. 6(1): 31-43.

Hadi PU, Mardianto S. 2004. Analisis Komparasi Daya Saing Produk Ekspor Pertanian Antar Negara ASEAN dalam Era Perdagangan Bebas AFTA. Jurnal Agro Ekonomi. 22(1): 46-73.

Kasimin S. 2013. Keterkaitan Produk dan Pelaku dalam Pengembangan Agribisnis Hortikultura Unggulan di Provinsi Aceh. Jurnal Manajemen dan Agribisnis. 10(2): 117-127.

Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama (IKU) Bisnis dan Publik. Jakarta (ID): Grafindo.

Pujiharto. 2011. Kajian Potensi Pengembangan Agribisnis Sayuran Dataran Tinggi di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Agritech. 13(2): 154-175.

Purnaningsih N, Basita GS. 2008. Manfaat Keterlibatan Petani dalam Pola Kemitraan Agribisnis Sayuran di Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan. 4(2): 80-91.

Puspasari SL, Hadjomidjojo H, Sarma M. 2013. Strategi Pengembangan Agribisnis Kentang Berbasis Sumber Daya Manajemen di Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah. 8(2): 190-198.

Ridwan HK, Nurmalinda, Sabari, Hilman Y. 2010. Analisis Finansial Penggunaan Benih Kentang G4 Bersertifikat dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Kentang. Jurnal Hortikultura. 20(2): 196-206.

Saptana, Prajogo UH. 2008. Perkiraan Dampak Kebijakan Proteksi dan Promosi terhadap Ekonomi Hortikultura Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi: 26(1): 21-46.

Sayaka B, Juni H. 2011. Kendala Adopsi Benih Bersertifikat untuk Usaha Tani Kentang. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 29(1): 27-41.

Setiawan A, Marimin, Yandra A, Faqih U. 2011. Studi Peningkatan Kinerja Manajemen Rantai Pasok Sayuran Dataran Tinggi di Jawa Barat. Agritech. 31(1): 60-70.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung (ID): Alfabeta.

Susilo E. 2013. Peran Koperasi Agribisnis dalam Ketahanan Pangan di Indonesia. Jurnal Dinamika Ekonomi dan Bisnis. 10(1): 95-103.

Sutarto, Padmaningrum D, Agung W. 2010. Kajian Kelembagaan Agribisnis Wortel untuk Mendukung Pengembangan Kawasan Agropolitan Suthomadansih di Kabupaten Karanganyar. Caraka Tani. 25(1): 88-94.

Uphoff, NT. 1986. Local Institutional Development: An Analytical Source Book with Cases. US: Kumarian Press.

Van der Vorst JGAJ. 2006. Performance Measurement in Agrifood Supply Chain Networks: An Overview. In: AJ C, Wijnands, Huirne R, Van Kooten O (ed.), Quantifiying the Agrifood Supply Chain. Dordrecht (NL): Springer Science Business Media.

Published
2015-08-26
How to Cite
RahayuR. E., & KartikaL. (2015). Analisis Kelembagaan dan Srategi Peningkatan Daya Saing Komoditas Kentang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20(2), 150-157. https://doi.org/10.18343/jipi.20.2.150