Pelaksanaan Pemekaran Daerah Kota Sungai Penuh dari Kabupaten Kerinci dan Dampaknya terhadap Wilayah Pinggiran Kota Sungai Penuh

  • Adryan Adryan Jurusan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan, Fakultas Pascasarjana, Universitas Andalas, Kota Padang 25163
  • Erwin Erwin Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Andalas, Kota Padang 25163
  • Jafrinur Jafrinur Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Andalas, Kota Padang 25163
Keywords: city extension, regional autonomy, regional development, Sungai Penuh City

Abstract

Law Number 32 Year 2004 on Regional Government article 4 stated that the formation of regions could be in the form of merging or splitting one area into two or more regions. The implementation of the splitting or extension will effect the improvement of community welfare, acceleration of public services, and management of regional potential. This study is aimed (1) to describe the consideration of Sungai Penuh City extension from Kerinci Regency; (2) to analyze the influences of city extension in increasing economic growth and potential development of Sungai Penuh City Area; and (3) to understand the impact of city extension on development of Sungai Penuh periphery area. This study conducts case study research with using qualitative and quantitative method, and determines informant using purposive sampling technique. Qualitative analysis is used to achieve the first and the third research purpose, and quantitative analysis is used to achieve the second research purpose. Results stated that the implementation of Sungai Penuh City extension is implemented by considering physical condition, regional function, economy, and social community. Economic growth of Sungai Penuh City after city extension increased 3.13% during 2010 to 2016. The economic growth was also supported by the increase of Human Development Index. The trade sector becomes a potential sector to be developed in Sungai Penuh City. City economic growth has an impact on development of its periphery area through the availability and accessibility of educational, health and agricultural infrastructure.

References

Agustino, L. (2008). Proliferasi Dan Etno Nasionalisme Dari Pada Pemberdayaan Dalam Pemekaran Daerah di Indonesia. Jurnal Administrasi dan Organisasi, 15 (3), 196-201.

Arianti, N. N. (2016). Kajian Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Kesenjangan Ekonomi Antar Daerah Pesisir di Provinsi Bengkulu. Jurnal Agrisep, 16 (1), 30-31.

Arrafat, M. (2011). Kajian Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Pembangunan Daerah StudiKasus Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat. Tesis. Institut Pertanian Bogor.

Creswell, J. W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing among Five Tradition. London: Sage Publications

Hakim, A. (2017). Analisis Dampak Pemekaran Daerah Ditinjau dari Aspek Percepatan Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Jurnal JOMFekon., 4 (1), 844-845.

Harmantyo, D. (2007). Pemekaran Daerahdan Konflik Keruangan. Jurnal Makara, Sains, 11 (1), 16-22.

Khairullah. & Cahyadin, M. (2006). Evaluasi Pemekaran Wilayah di Indonesia Studi Kasus Kabupaten Lahat. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 11 (3), 261-277.

Muqoyyidin, A. W. (2013). Pemekaran Wilayah dan Otonomi Daerah Pasca Reformasi di Indonesia Konsep Fakta Empiris dan Rekomendasi ke Depan. Jurnal Konstitusi, 10 (2), 288-289.

Nugroh, I., & Dahuri, R (2004). Pembangunan Wilayah: Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. LP3ES.

Poerwadarminta. (2005). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.

Polakitang, R. (2013). Dampak Pemekaran Wilayah terhadap Pelayanan Publik. Jurnal Eksekutif, 2 (1), 2-3.

Riani, I. A. P. & Pudjihardjo, M. (2012). Analisis Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap PendapatanPerkapita, Kemiskinan, Dan Ketimpangan Antar Wilayah di Provinsi Papua. Jurnal Bumi Lestari, 12 (1), 137-148.

Simamora, R. & Halim, A. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengelolaan Aset Pasca Pemekaran Wilayah Dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Di Kabupaten Tapanuli Selatan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 13 (2), 29-43.

Trisnawati, D. (2015). Pemekaran Daerah Di Kabupaten Bintan. Tesis. Umrah Tanjung Pinang.

Yuliadi, I. (2012). Kesenjangan Investasi Dan Evaluasi Kebijakan Pemekaran Wilayah di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 13 (2), 276-287.

Published
2018-12-11
How to Cite
AdryanA., ErwinE., & JafrinurJ. (2018). Pelaksanaan Pemekaran Daerah Kota Sungai Penuh dari Kabupaten Kerinci dan Dampaknya terhadap Wilayah Pinggiran Kota Sungai Penuh. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 2(3), 269-282. https://doi.org/10.29244/jp2wd.2018.2.3.269-282