Perburuan Subsistens di Papua: Apakah Lestari?
Abstract
Hewan liar atau satwa di hutan tropis merupakan hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang dimanfaatkan melalui aktivitas perburuan sebagai sumber makanan, pendapatan dan memainkan peran yang tidak kalah penting berdasarkan aspek sosial budaya bagi komunitas yang hidup di sekitar hutan. Dalam kaitannya dengan sosial budaya masyarakat setempat, satwa mempunyai hubungan yang sangat erat dengan aspek spiritual dan praktek budaya tradisional misalnya aspek etnozoologi (ethnozoological aspect) atau pemanfaatan obat tradisonal. Artikel ini mereview dan mendiskusikan tentang aktivitas perburuan tradisional yang berkaian dengan kearifan tradisional sebagai bentuk pendekatan konservasi satwa liar di Papua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perburuan satwa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga dengan target buruan tertentu, menggunakan peralatan buru tradisional, dilakukan di wilayah yang diijinkan untuk berburu, dan berburu berdasarkan musim. Beberapa faktor yang berhasil diidentifikasi sebagai faktor ancaman serius terhadap kelestarian satwaliar di hutan tropis Papua, antara lain peningkatan populasi penduduk, tersedianya akses ke daerah yang sebelumnya terisolasi, penggunaan alat buru modern dan mulai terkikisnya praktek-praktek tradisional dalam perburuan.
Kata Kunci: subsistens, tradisional, perburuan, lestari, Papua.
Full text article
Authors
Media Konservasi is an open access journal, meaning that all content is freely available without charge to the user or their institution. Users are allowed to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of the articles in this journal without needing to request prior permission from the publisher or the author.
All articles published by Media Konservasi are licensed under the Creative Commons Attribution 4.0 International License. This allows for unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided proper credit is given to the original authors.
Authors submitting manuscripts should understand and agree that the copyright of published manuscripts is retained by the authors. Copyright encompasses the exclusive rights of authors to reproduce, distribute, and sell any part of the journal articles in all forms and media. Reproduction of any part of this journal, its storage in databases, and its transmission by any form or media is allowed without written permission from Media Konservasi.