Pemanfaatan Teknologi Biogas sebagai Sumber Bahan Bakar Alternatif di Sekitar Wilayah Operasional PT. Pertamina Asset 2 Prabumulih Field

  • Indri Oktavia Center for Alternative Disupute Resolution and Empowerment, Bogor Agricultural University
  • Adi Firmansyah Pusat Kajian Resolusi Konflik, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor

Abstract

Kegiatan pemeliharaan ternak menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan. Pengolahan limbah perlu dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan. Biogas merupakan teknologi yang dapat menghasilkan sumber bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui karena menggunakan bahan baku yang berasal dari kotoran ternak. Program teknologi biogas ini memiliki tujuan untuk mengurangi biaya ekonomi rumah tangga masyarakat Desa Tanjung Bulan yang berdekatan dengan lokasi produksi PT. Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field. Berdasarkan kajian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa program biogas dari Pertamina EP Asset 2 Prabumulih Field sangat bermanfaat bagi masyarakat Tanjung Bulan, khususnya kelompok Rambang Sejahtera.  Ada tiga manfaat utama yang dirasakan, (1) Biogas sebagai pengganti LPG yang selama ini digunakan masyarakat. (2) Hasil sampingan biogas, telah digunakan menjadi pupuk organik. (3) Dari segi sosial, program ini juga telah mengedukasi masyarakat bahwa kotoran ternak yang selama ini dianggap masyarakat sebagai limbah, ternyata dapat memberikan manfaat dari segi ekonomi dan lingkungan. Hasil samping dari teknologi biogas yang diolah menjadi pupuk organik (padat dan cair) dapat meningkatkan unsur hara tanah, menghemat biaya untuk pembelian pupuk dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Published
2017-02-23
How to Cite
OktaviaI., & FirmansyahA. (2017). Pemanfaatan Teknologi Biogas sebagai Sumber Bahan Bakar Alternatif di Sekitar Wilayah Operasional PT. Pertamina Asset 2 Prabumulih Field. Jurnal Resolusi Konflik, CSR Dan Pemberdayaan (CARE), 1(1). Retrieved from https://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalcare/article/view/15292