Main Article Content

Abstract

Abstract


Peatlands are the most efficient carbon sinks in  large volumes. Peatland clearance makes CO2 emissions released into the air. a reference of Carbon emission had a great value compared with the results of carbon emissions measurement conducted by Indonesian researchers and academics. This study aims to Conduct a continuous estimation of CO2 emissions from peatlands over a long period of time, analyze the influence of the biophysical environment on CO2 emissions and obtain CO2 emissions based on measurements of biophysical environmental parameters using ANN model. The CO2 emissions measurements were performed by closed chamber method using Licor LI-8100 for 60 days. Biophysical environmental parameter measurements are also installed simultaneously. Biophysical environmental parameters measured include soil temperature, soil moisture and water table depth. The results showed that CO2 emissions reached 59.82 TonCO2 / ha / year with carbon emissions of 16.314 TonC / ha / year. Peatland CO2 emissions are influenced by environmental parameters of peat biophysics. Calculations using the ANN model obtained the highest correlation of R2 = 0.5545 which shows that the calculation of ANN model with measurement Emission has a high enough correlation and can be used as a reference to estimated peat CO2 peatland in Padang Island.


Abstrak


Lahan gambut merupakan penyimpan karbon yang paling efisien dalam jumlah besar. Pembukaan lahan gambut mengakibatkan emisi CO2 terlepas ke udara. Data emisi karbon yang menjadi rujukan memiliki nilai yang lebih besar daripada hasil pengukuran emisi karbon yang dilakukan oleh peneliti dan akademisi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk Melakukan estimasi emisi CO2 dari lahan gambut secara kontinyu dalam periode waktu panjang, Menganalisis pengaruh lingkungan biofisik terhadap emisi CO2 dari lahan gambut dan Mendapatkan dugaan emisi CO2 dari lahan gambut berdasarkan hasil pengukuran parameter lingkungan biofisik dengan menggunakan model ANN. Pengukuran emisi karbon dilakukan dengan metode closed chamber menggunakan Licor LI-8100 selama 60 hari. Pengukuran parameter lingkungan biofisik juga diinstal secara bersamaan dengan pengukuran emisi CO2. Parameter lingkungan biofisik yang diukur meliputi temperatur tanah, kelembaban tanah, kedalaman water table. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi CO2 lahan gambut mencapai  59.82 TonCO2/ha/tahun dengan emisi karbon adalah 16.314 TonC/ha/tahun . Emisi CO2 dipengaruhi oleh parameter lingkungan biofisik gambut yaitu suhu tanah, kelembaban tanah dan kedalaman water table. Perhitungan menggunakan model ANN diperoleh korelasi tertinggi sebesar R2 = 0.5545 yang menunjukkan bahwa hasil perhitungan model ANN dengan Emisi pengukuran memiliki korelasi yang cukup tinggi dan bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengestimasi CO2 lahan gambut Pulau Padang.


 

Keywords

CO2 emissions biophysical environmental parameters ANN model soil temperature and moisture water table

Article Details

Author Biography

Satyanto Krido Saptomo, Institut Pertanian Bogor

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

References

  1. Astiani, D., Burhanuddin, Muhammad, T., & Curran, L. M. (2016). Effect of Water table Level on Soil CO2 Respiration In West Kalimantan Forested and Bare Peatland : An Experimental Stage. Nusantara Bioscience; 201-206.
  2. Chadirin, Y., SK, S., Rudiyanto, & K, O. (2016). Lingkungan Biofisik dan Emisi Gas CO2 Lahan Gambut Untuk Produksi Biomassa yang Berkelanjutan. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia; 146-151.
  3. Fenn, K. M., Malhi, Y., & Morecroft, M. D. (2010). Soil CO2 efflux in a temperate deciduous forest: Environmental drivers. Elsevier; 1685-1693.
  4. Hanafiah K A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu tanah. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
  5. Hooijer, A., Jauhiainen, J., Lee, W., Lu, X., Idris, A., & Anshari, G. (2012). Subsidence and Carbon Lost In Drained Tropical peatlands. Biogeosciences; 1053-1071.
  6. Hooijer, A., Page, S., Canadell, J. G., Silvius, M., Kwadijk, J., Wosten, H., & Jauhiainen, J. (2010). Current and future CO2 Emission From Drained peatlands In Southest Asia. Biogeoscience; 1505-1514.
  7. Jauhiainen, J., Silvennoinen, H., Limin, S., & Vasander, H. (2008). Effect Of
  8. Hydrological Restoration On Degraded Tropical Peat Carbon Fluxes. Restoration Of Tropical Peatland; 111-117.
  9. Jaenicke, J., & Siegert, F. (2008). Monitoring Restoration Measures In Tropical Peatlands Using Radar Satellite Imagery; 142-147.
  10. limin, S. H., Yunsiska, E., Kitso, K., & Alim, S. (2008). Restoration Of Hydrological Status As The Key To Rehabilitation Of Damaged Peatland In Central Kalimantan; 117-124.
  11. Martins, C., Macdonald, C., Anderson, I., & Singh, B. (2016). Feedback responses of soil greenhouse gas emissions to climate change are modulated by soil characteristics in dryland ecosystems. Soil Biology & Biochemistry; 21-32.
  12. Page, S., & Rieley, J. (2008). Overview of the neef for restoration and rehabilitaion of tropical peatland and review of the contents of this book. Dalam J. R. Henk Wosten, Restoration of tropical peatlands. Wageningen: Alterra; 13-18
  13. Sabiham, S. (2010). Properties of Indonesia Peat in Relation to The Chemistry of Carbon Emission. International Workshop on Evaluation and Suistainable Management of Soil Carbon Sequestration in Asian Countries. Bogor; 205-216
  14. Setiawan, B. I., & Mustafril. (2014). Pendugaan Karbon Di Atas Pemukaan Tanah. Aceh. Universitas Syiah Kuala.
  15. Subowo, G. (2010). Strategi Efisiensi Penggunaan Bahan Organik Untuk
  16. Kesuburan. Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 4 No. 1;13-25.
  17. Tawan, C., I.B, I., & Wan Sulaiman, W. (2008). Floral Diversity Of The Peat Swamp Forest Of Sarawak. Restoration of Tropical Peatlands; 39-44.
  18. Waldes, N., & Page, S. (2008). Unlocking the natural resourcefunction on tropical peatlands: Understanding the nature and diversity of peat swamp forest vegetation as a foundation for vegetation restoration studies. environmental jurnals; 30-38.