Conformity of Land Use with Spatial Pattern and Direction of Green Open Space Development in South Bengkulu Regency

Keselarasan Penggunaan Lahan dengan Pola Ruang dan Arahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Bengkulu Selatan

  • Santun R.P. Sitorus Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Engge Mustamei Program Studi Manajemen Sumberdaya Lahan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
  • Setyardi Pratika Mulya Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680
Keywords: Conformity, land use, private GOS, public GOS, RTRW

Abstract

Bengkulu Selatan Regency is a region that continues to grow, as evidenced by the submission of Manna to become a city. Land use must always be evaluated by referring to the regional spatial plan (RTRW). In accordance with the Spatial Planning Law No. 26 of 2007, one must be at least green open space (RTH) (30%) consisting of public green space (20%) and private green space (10%). This study aims to identify existing land use (2018), to evaluate land use confirmity with the spatial plan, to know the type and extent of GOS spreading (Kota Manna), to prepare the direction of GOS development plan. The method used is the analysis of geographic information systems, logical alignment matrices, and descriptive. The results showed that the three largest existing land uses were 55,861.0 ha of forest (47.91%), 43,186.7 ha of plantation (37.04), and 7,257.8 ha of rice fields (6.23%). The area of land use that is in conformed with the spatial pattern of RTRW is 84,823.7 ha (73%), transition is 27,115.0 ha (23%), and is not conformed at 4,648.0 ha (4%). Appropriate land use is recommended to continue and not conformed land use is advisable to be stopped for further development. The existing public GOS is still less (-23.2 ha) based on the size of the area, but it has exceeded the needs based on the population (2,515.3 ha). The development of public green space can be done on the first priority land with an area of 38.6 ha because it is sufficient for the needs of public GOS based on an area, directives for control of spatial use are carried out with four instruments, namely zoning regulations must be immediately made to establish space allocation zones, licensing must be more tightened in accordance with the direction of space allocation, carry out control of providing incentives and disincentives, by making operational guidelines in its implementation, and applying sanctions to every violator to cause a deterrent effect

Downloads

Download data is not yet available.

References

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Selatan. 2017. Kabupaten Bengkulu Selatan dalam Angka. BPS Kabupaten Bengkulu Selatan, Manna.

Febdian, L. dan Efendi. 2013. Menentukan model pertumbuhan penduduk Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Matematika Universitas Andalas, 2(4):54-58.

[Kementerian PU] Kementerian Pekerjaan Umum. 2008. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 5/PRT/M/2008 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTH di Kawasan Perkotaan. Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta.

Listiawan, T. 2010. Hubungan antara Kelas Jalan dengan Kecenderungan Inkonsistensi Pemanfaatan Ruang di Kota Bogor Tahun 2003 dan Tahun 2007. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Pemerintah Republik Indonesia. 2007. Undang - Undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Pemerintah Republik Indonesia, Jakarta.

Putra, E.H. 2012. Analisis Kebutuhan Ruang Terbukaa Hijau Berdasarkan Pendekatann Kebutuhan Oksigen Menggunakan Citra Satelit EO-1 ALI (Earth Observer -1 Advanced Land Imager) di Kota Manado. Info BPK Manado, 2(1):41-45.

Putri, P. dan A.F.M. Zain. 2010. Analisis Spasial dan Temporal Perubahan Luas Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung. Jurnal Lanskap Indonesia, 2(2):115-121.

Rijal, S. 2008. Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Di Makasar. Jurnal Hutan Masyarakat, 3(1):65-77.

Rustiadi, E., S. Saefulhakim dan D.R. Panuju. 2011. Perencanaan Pengembangan Wilayah. Edisi Ketiga. Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Senanayake, I.P., W.D.D.P. Welivitiya and P.M. Nadeeka. 2013. Urban green spaces analysis for development planning in Colombo, Sri Lanka, Utilizing THEOS satellite imagery-A remote sensing and GIS approach. Urban Forestry and Urban Greening, 12:307-314.

Sitorus, S.R.P., S.I.D. Patria dan D.R. Panuju. 2012. Analisis Perubahan PenggunaanLahan Ruang Terbuka Hijaudi Jakarta Timur.Jurnal lanskap Indonesia, 4(2):29-37.

Sitorus, S.R.P., M. Ashri dan D.R. Panuju. 2013. Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau dan Tingkat Perkembangan Wilayah di Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Tanah dan Lingkungan, 14(1):21-28.

Sitorus, S.R.P. 2014. Pengembangan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan. Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sitorus, S.R.P., A. Purnamasari dan S.P. Mulya. 2015. Analisis Keterkaitan PenggunaanLahan, Rencana Pola Ruang dan Hirarki Wilayah di Kota Cilegon. Dalam: Putra IGPA, Sudharsana IMG, Sukamara IN (Editor). In Prosiding Seminar Nasional Tata Ruang dan Space #2. Memastikan Penataan Ruang Pembangunan yang Berkelanjutan: Kearifan Lokal dan Budaya Dunia dalam Penataan Ruang; Bali. 15 Oktober 2015; Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia, Denpasar, Bali. Hal. 501-508. Denpasar

Suwarli, S.R.P. Sitorus, Widiatmaka, E.I.K. Putri dan Kholil. 2012. Dinamika Perubahan Penggunaan Lahan dan Strategi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Berdasarkan Alokasi Anggaran Lingkungan Daerah (Studi Kasus Kota Bekasi). Jurnal Forum Pascasarjana, 35(1):37-52.

Published
2019-04-01
How to Cite
SitorusS. R., MustameiE., & MulyaS. P. (2019). Conformity of Land Use with Spatial Pattern and Direction of Green Open Space Development in South Bengkulu Regency: Keselarasan Penggunaan Lahan dengan Pola Ruang dan Arahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Bengkulu Selatan. Jurnal Ilmu Tanah Dan Lingkungan, 21(1), 21-29. https://doi.org/10.29244/jitl.21.1.21-29