Daya Gabung Karakteristik Tongkol dari Galur-Galur Inbrida Jagung Manis pada Sistem Budidaya Organik

  • Muhammad Chozin
  • Sigit Sudjatmiko
  • Nanik Setyowati
  • Fahrurrozi ,
  • Zainal Muktamar

Abstract

ABSTRACT
The availability of varieties having high-yielding potential and good horticultural characteristics under organic environment is prerequisite for successful organic sweet corn production. Objective of this study was to estimate the general and specific combining abilities of ear characteristics in eight sweet corn inbred lines under organic cropping system. Seeds of 64 genotypes generated from a full diallel crossing scheme of the inbred lines were planted on the experimental plots in a randomized complete block design with 3 replications. Organic managements were practiced during the crop production. Analysis of variance showed highly significant variabilities among the genotypes for ear length, unhusked ear diameter, husked ear diameter, kernel row number, and ear weight. Analyisis of combining ability components revealed that both additive and non-addive gene actions played important roles in the expression of those traits, while reciprocal effect played a minor role in husked ear diameter expression. Based on their general combining abilities, Caps 17A, Caps 17B, and Caps 5 were considered as good combiners for the development high-yielding hybrid varieties under organic cropping system. Caps 2 x Caps 3 was the hybrid with the highest and positive specific combining ability for most of the characters studied.
Keywords: general combining ability, hybrid, inbred line, specific combining ability

ABSTRAK
Penyediaan varietas yang berdaya hasil tinggi dengan karakteristik hortikultura baik pada lingkungan organik menjadi prasyarat bagi keberhasilan produksi jagung manis secara organik. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menduga besarnya daya gabung umum dan daya gabung khusus karakteristik tongkol dari delapan galur inbrida jagung manis pada sistem budidaya organik. Benih dari 64 genotipe yang dihasilkan melalui skema persilangan dialel penuh dari galur-galur inbrida tersebut ditanam pada plot-plot percobaan dalam susunan rancangan acak kelompok lengkap dengan 3 ulangan. Pengelolaan secara organik dilakukan selama proses budidaya tanaman. Analisis ragam menunjukkan adanya perbedaan yang sangat nyata antar genotipe untuk panjang tongkol, diameter tongkol berkelobot, diameter tongkol tanpa kelobot, jumlah baris biji per tongkol, dan bobot tongkol. Analisis daya gabung menunjukkan bahwa tindak gen aditif dan non-aditif memiliki peran penting terhadap ekspresi karakter-karakter tersebut, sementara pengaruh resiprokal hanya terlibat pada ekspresi diameter tongkol tanpa kelobot. Berdasarkan nilai daya gabung umumnya, Caps 17A, Caps 17B, dan Caps 5 memiliki potensi sebagai penggabung yang baik untuk pengembangan varietas hibrida berdaya hasil tinggi pada sistem budidaya organik. Caps 2 x Caps 3 merupakan hibrida dengan daya gabung khusus positif tertinggi pada sebagian besar karakter tongkol yang dievaluasi.
Kata kunci: daya gabung khusus, daya gabung umum, galur inbrida, hibrida

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2017-04-17
How to Cite
ChozinM., SudjatmikoS., SetyowatiN., ,F., & MuktamarZ. (2017). Daya Gabung Karakteristik Tongkol dari Galur-Galur Inbrida Jagung Manis pada Sistem Budidaya Organik. Jurnal Hortikultura Indonesia, 8(1), 48-58. https://doi.org/10.29244/jhi.8.1.48-58