Inorganic nitrogen absorption in the aquaponics farming of sangkuriang catfish (Clarias gariepinus) at uneven retention periods

  • Zahidah Zahidah Faculty of Fisheries and Marine Science, Padjadjaran University
  • Yuli Andriani Faculty of Fisheries and Marine Science, Padjadjaran University.
  • Yayat Dhahiyat Faculty of Fisheries and Marine Science, Padjadjaran University.
  • Isni Nurruhwati Faculty of Fisheries and Marine Science, Padjadjaran University.
  • Asep Sahidin Faculty of Fisheries and Marine Science, Padjadjaran University.
  • Herman Hamdani Faculty of Fisheries and Marine Science, Padjadjaran University.
  • Stephanie Marcelia Victoria Faculty of Fisheries and Marine Science, Padjadjaran University

Abstract

Abstract

Aquaponics is new aquaculture integrating the technology of fishes and plants due to less availability of land. This study aimed to determine the optimum retention period in the aquaponics farming of sangkuriang catfish (Clarias gariepinus) integrated with water spinach (Ipomoea reptan) to generate the water to support the catfish production. This study conducted in 40 days between May to June 2016 at Ciparanje Fish Hatchery Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Padjadjaran. The design of this study was completely randomized, with five treatments and three replications. The treatments retention periods were 5, 10, 15, 20 minutes, and control (no water flow). The study showed that the retention period affected water spinach’s inorganic nutrient absorption in sangkuriang catfish farm. The 15 minutes retention period gave the most desirable result, with a flow of 0.072 L/s that reduced 58.83% of nitrate, and 33.32% of ammonia has been produced by fish farming activities. The highest specific growth rate of the sangkuriang catfish obtained in 15 minute retention period of 4.01 %

 

Keywords: aquaponics, sangkuriang catfish, water spinach, retention periods

 

 

Abstrak

Akuaponik adalah teknologi akuakultur baru yang mengintegrasikan ikan dan tanaman karena ketersediaan lahan yang semakin rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan periode retensi optimum pada budidaya akuaponik ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) yang terintegrasi dengan kangkung air (Ipomoea reptan) untuk menghasilkan air yang mendukung produksi lele. Penelitian ini dilakukan selama 40 hari di Laboratorium Budidaya  Ikan Ciparanje, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan berupa periode retensi 5, 10, 15, 20 menit, dan kontrol (tidak ada aliran air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode retensi memengaruhi penyerapan nutrisi anorganik oleh bayam air dalam budidaya ikan lele sangkuriang. Periode retensi 15 menit memberikan hasil yang paling baik,  dengan aliran 0,072 L/s mengurangi 58,83% nitrat, dan 33,32% amonia dalam media budidaya ikan. Laju pertumbuhan spesifik ikan lele sangkuriangtertinggi diperoleh pada perlakuan waktu retensi 15 menit, yaitu sebesar 4,01%. 

 

Kata kunci: akuaponik, ikan lele sangkuriang, kangkung darat, waktu retensi

 

 

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2018-07-28
How to Cite
[1]
ZahidahZ., AndrianiY., DhahiyatY., NurruhwatiI., SahidinA., HamdaniH. and VictoriaS.M. 2018. Inorganic nitrogen absorption in the aquaponics farming of sangkuriang catfish (Clarias gariepinus) at uneven retention periods. Jurnal Akuakultur Indonesia. 17, 2 (Jul. 2018), 130-136. DOI:https://doi.org/10.19027/jai.17.2.130-136.