The Usage of Garlic Extract (Allium sativum) to Cure Pangasius Fish (Pangasius hypophthalmus) Infected by Aeromonas hydrophylla

  • Muslim Muslim Program Studi Budidaya Perairan FP Universitas Sriwijaya Indralaya SUMSEL
  • Hotly Maraulina Program Studi Budidaya Perairan FP Universitas Sriwijaya Indralaya SUMSEL
  • Harry Widjajanti Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya SUMSEL

Abstract

The purpose of this research was to know effectivity of the garlic extract to cure Pangasius catfish that infected by A. hidrophylla bacteria. This research was done on February to April 2007, at Aquaculture Laboratory FP UNSRI. This research used Completely Randomised Design (CRD) with five treatments and three replications. The concentration of the garlic extract that used were 0 % (control), 0.2 %, 0.4 %, 0.6 %, 0.8 %. The parameters inspected include SR of fish that infected; SR of fish had been treatment, Relative Percent Survival (RPS), clinical symptom and water quality. The highest survival rate percentage is treatments A4 (0.8 %) with average value 66.66 %. The best concentration of garlic extract that can heal the fish until ≥ 50 % (RPS value) from totally sample of fish were treatments A4 (0.8 %), A3 (0.6 %), and A2 (0.4 %). The clinical symptom after cure and care as long as fourteen days indicated in control (without garlic extract has been found hard damage bodies organ and the mortality fish effect, but in treatments A1 (0.2 %), A2 (0.4 %), A3 (0.6 %), and A4 (0.8 %) recover after submerged with garlic extract. The water quality parameters during experiment in each treatments such as temperature was 27 - 29 oC, pH 6-6.5, Dissolved Oxygen 5.24 - 6.87 mg/l, and Ammonia 0.09 - 0.46 mg/l.

Keywords: garlic extract, pangasius fish, A. hydrophylla bacteria

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak bawang putih untuk mengobati penyakit bakterial pada ikan patin yang disebabkan A. hidrophylla. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - April  2007, di Laboratorium Budidaya Perairan, FP UNSRI. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap,  5 perlakuan dan 3 ulangan.  Konsentrasi ekstrak bawang putih yang digunakan adalah  0 % (kontrol), 0,2 %, 0,4 %, 0,6 %, 0,8 %.  Parameter yang diamati meliputi SR ikan yang terinfeksi, SR ikan setelah diberi perlakuan, RPS, gejala klinis serta kualitas air. Persentase SR tertinggi pada perlakuan A4  (0,8 %) sebesar 66,66 %. Konsentrasi ekstrak bawang putih yang dapat menyembuhkan ikan sampai ≥ 50 % (nilai RPS) dari jumlah total ikan berturut-turut adalah perlakuan A4 (0,8 %), A3 (0,6 %), dan A2 (0,4 %).  Gejala klinis setelah pengobatan dan pemeliharaan selama 14 hari menunjukkan pada perlakuan kontrol (tanpa ekstrak bawang putih) terdapat kerusakan organ tubuh paling parah dan menyebabkan ikan mati, sedangkan pada perlakuan A1   (0,2 %), A2 (0,4 %), A3 ( 0,6 %), dan A4 (0,8 %), gejala klinis pada tubuh ikan berangsur sembuh setelah direndam dengan ekstrak bawang putih. Parameter kualitas air selama pemeliharaan pada masing-masing perlakuan yaitu suhu (27-29oC), pH (6-6,5), O2 terlarut (5,24-6,87 mg/l) dan amonia (0,09-0,46 mg/l).

Kata kunci : ekstrak bawang putih,  ikan patin, bakteri A . hydrophylla.

 

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2009-01-01
How to Cite
[1]
MuslimM., MaraulinaH. and WidjajantiH. 2009. The Usage of Garlic Extract (Allium sativum) to Cure Pangasius Fish (Pangasius hypophthalmus) Infected by Aeromonas hydrophylla. Jurnal Akuakultur Indonesia. 8, 1 (Jan. 2009), 91-100. DOI:https://doi.org/10.19027/jai.8.91-100.