Komparasi Pendapatan Usahatani Bawang Merah Berdasarkan Sumber Pembiayaan di Kabupaten Nganjuk

Main Article Content

Aris Farianto
Tuti Karyani
Lucyana Trimo

Abstract

Shallots in Indonesian society as a complement to spices in cooking, are also needed as raw material for the fried onion industry and have many benefits of high economic value. Shallot consumption has risen year after year, resulting in a rise in shallot commodity development. The scale of onion farming variety from small to large scale; it demands a significant amount of capital gets started. One of the most essential aspects of initiatives to promote a shallot commodity, which is intended to boost farmers' income, is the availability of funding. The purpose of this study was to determine the income between shallot farmers who access credit to formal and informal financial institutions. The research was conducted in Nganjuk Regency because it is one of the centres of shallots in East Java Province. The analysis in this research is analyzing farm income and examining the differences between farms that have access to formal and informal. The results showed that the income of shallot farming in Nganjuk Regency was very profitable and there was a difference between the income of shallot farming who accessed formal and informal financial institutions.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
FariantoA., KaryaniT., & TrimoL. (2021). Komparasi Pendapatan Usahatani Bawang Merah Berdasarkan Sumber Pembiayaan di Kabupaten Nganjuk. Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness), 9(2), 88-104. https://doi.org/10.29244/jai.2021.9.2.88-104
Section
Articles
Author Biography

Aris Farianto, Program Magister Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian Padjadjaran

Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor, Jawa Barat, Indonesia

References

Basuki, RS. 2014. Indentiffikasi Permasalahan dan Analisis Usahatani Bawang Merah di Dataran Tinggi pada Musim Hujan di Kabupaten Majalengka. J. Hort. Vol. 24 No. 3.

(BPS). Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 2016. Analisis Data Bawang Merah dan Cabai Provinsi JawaTimur. BPS Provinsi Jawa Timur. Surabaya.

(BPS). Badan Pusat Statistik. 2018. Kabupaten Nganjuk Dalam Angka. CV. Azka Putra Pratama. Nganjuk.

Dinas Penanam Modal dan Pelayanan Terpadu. 2018. Satu Pintu Kabupaten Nganjuk. Kabupaten Nganjuk.

Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk. 2018. Rencana Strategis Pembangunan Pertanian Kabupaten Nganjuk Tahun 2014-2018. Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk. Jawa Timur.

Fauzan, Muhammad. 2014. Profitabilitas Dan Efisiensi Teknis Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Nganjuk. Jurnal SEPA : Vol. 11 No.1.

Hasan, Fuad. 2019. Efisiensi Keuntungan Usahatani Bawang di Kabupaten Nganjuk : Pendekatan Stokastik Frontier. Jurnal Social Economic of Agriculture, Volume 8, Nomor 1, April , hlm 94-103.

Hendayana, R., S. Bustaman, N. Sunandar., E. Jamarl. 2009. Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan dan Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis. Balai Besar Pengakajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Bogor.

Kementerian Pedagangan. 2020. Perkembangan Ekspor Impor Bawang di Indonesia Tahun 2014-2019. Kementerian Perdagangan Repubrik Indonesia. Jakarta.

Mosher, A.T. 1987. Menggerakkan dan Membangun Pertanian: Syarat-syarat Pokok Pembangunan dan Modernisasi. Jakarta: CV. Yasaguna.

Mubyarto.1989. Pengantar Ilmu Ekonomi Pertanian, Edisi III. Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Yogyakarta.

Nurjati, E., Fahmi, I., Jahroh, S. 2018. Analisis Efisiensi Produksi Bawang Merah di Kabupaten Pati dengan Fungsi Produksi Frontier Stokastik Cobb-Douglas. Jurnal Agro Ekonomi, Vol 36. No.1.

Omobolanle, O.L, S. Olu. 2005. Adoption Behaviour Of Famers in Southwest, Nigeria : The Case of Soybean Farmers. Journal Central European of Agriculture. Vol 6 (4). Hal 415-426.

Rusli, Said. 2012. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta: LP3ES.

Santika, A. 1999. Agribisnis Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soekartawi.2006. Analisis Usahatani. Jakarta. Universtas Indonesia.

Soekartawi, 1987. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasinya.PT. Rajawali Press. Jakarta.

Suratiyah, Ken.2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi Modern. Penerbit PT. Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.

Waryanto B, Chozin MA, Dadang, Intan EK. 2014. Analisis efisiensi teknis, efisiensi ekonomis dan daya saing pada usahatani bawang merah di Kabupaten Nganjuk-Jawa Timur: suatu pendekatan ekonometrik dan PAM. Inform Pertan. 23(2):147- 158.

Wati, D, R., Nuryarto, N., Anggraeni, L. 2014. Akses dan Dampak Kredit Mikro Terhadap Produksi Padi Organik di Kabupaten Bogor. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, Hal. 75-94.

Yunita. 2011. Strategi Peningkatan Kapasitas Petani Padi Sawah Lebak Menuju Ketahanan Pagan Rumah Tangga di Kabupaten Ogan Ilir dan Ogan Kemering Ilir Provinsi Sumatera Selatan. (Disertasi). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Wulandari, E., Meuwissen, M. P., Karmana, M. H., & Lansink, A. G. O. 2017. Access to Finance from Different Finance Provider Types: Farmer Knowledge of the Requirements. PloS one, 12: 9, September 2017.