Keselamatan Kerja pada Operasi Penangkapan Ikan Cantrang Nelayan Tanjung Sari, Kabupaten Rembang

  • Suparman Sasmita
  • Sulaeman Martasuganda
  • Ari Purbayanto
  • Totok Hestirianoto

Abstract

Aktivitas nelayan di perairan laut mempunyai resiko yang tinggi. Pengoperasian alat tangkap cantrang di kapal berukuran 20 GT membutuhkan 13 orang nelayan. Aktivitas nelayan sangat terbatas di area kapal, terutama pada saat kegiatan penangkapan berlangsung. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi kemungkinan kecelakaan, tingkat resiko dan upaya penanggulangan kecelakaan pada pengoperasian cantrang. Tahapan kerjanya mempunyai resiko yang tinggi, dimulai dengan setting, towing dan hauling, serta aktivitas memasak. Kemungkinan kecelakaan tertinggi pada saat hauling yaitu aktivitas penarikan tali, dimana sering terjadi tali kusut di kelos gardan. Indeks resiko saat hauling termasuk sedang dan tinggi. Resiko tinggi sering mengakibatkan cedera anggota tubuh dan meninggal dunia, sedangkan aktivitas sedang berupa tabrakan, dan jatuh saat penarikan jaring.

Kata kunci: cantrang, resiko, keselamatan

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Suparman Sasmita
Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang
Sulaeman Martasuganda
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK, IPB
Ari Purbayanto
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK, IPB
Totok Hestirianoto
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK, IPB
Published
2013-10-20