Keragaan In Vitro dan In Vivo Hibrida Somatik antara Solanum melongena cv. Dourga dengan Solanum torvum Sw.

  • Agus Joko Santoso IPB
  • Ali Husni
  • Agus Purwito

Abstract

Terung adalah tanaman yang mudah terserang oleh banyak jenis penyakit. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketahanan terhadap penyakit tersebutadalah dengan mengintroduksi sifat ketahanandari kerabat liarnya melalui fusi protopas. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari keragaan in vitro dan in vivo hibrida somatik hasil fusi protoplas Solanum melongena cv. Dourga dengan Solanum torvum Sw.  Penelitian ini merupakan penelitian faktor tunggal dengan tujuh taraf klon, yaitu Solanum melongena cv. Dourga (SM), Solanum torvum Sw. (ST), dan 5 klon hibrida somatik (SMST1,  SMST2, SMST3, SMST4, and SMST5) yang disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Peubah yang diamati antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, panjang tangkai daun, jumlah akar, panjang akar, jumlah buku, warna batang, warna tangkai daun, jumlah duri pada permukaan daun, dan bentuk lobus daun. Pada kondisi in vitro, pertumbuhan Solanum torvum Sw. berbeda sangat nyata dengan kelima klon hibrida somatik. Klon SMST1, SMST2, dan SMST4 menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik  dari klon SMST3 dan SMST5. Pada kondisi in vivo, klon-klon yang diuji memiliki kekerabatan yang lebih dekat dengan Solanum torvum Sw.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2014-01-10
How to Cite
SantosoA. J., HusniA., & PurwitoA. (2014). Keragaan In Vitro dan In Vivo Hibrida Somatik antara Solanum melongena cv. Dourga dengan Solanum torvum Sw. Buletin Agrohorti, 1(4), 65-74. https://doi.org/10.29244/agrob.1.4.65-74