Kualitas Oosit Domba dari Ovarium setelah Penyimpanan pada Suhu dan Periode Waktu yang Berbeda

  • Dhia Mardhia Engcong Bagian Reproduksi dan Kebidanan, Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
  • Ni Wayan Kurniani Karja Bagian Reproduksi dan Kebidanan, Departemen Klinik Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik oosit domba dari ovarium yang disimpan pada suhu dan periode penyimpanan yang berbeda. Ovarium dari rumah potong hewan dibagi menjadi tiga kelompok. Ovarium disimpan dalam larutan NaCl 0,9 % pada suhu 4, 27-28, dan 37-38 °C selama 2, 5-7, dan 8-10 jam untuk masih-masing suhu penyimpanan. Pada setiap akhir periode penyimpanan, oosit dikoleksi dari ovarium dengan menggunakan metode penyayatan. Oosit kemudian diseleksi dan dibagi menjadi 4 (empat) kelompok yaitu kelompok A, B, C, dan D berdasarkan lapisan sel kumulus dan gambaran sitoplasmanya. Oosit dengan kualitas A yang dikoleksi dari ovarium 2 jam dan 5-7 jam (P>0,05) tidak berbeda, tetapi kemudian menurun setelah penyimpanan 8-10 jam (P<0,05). Oosit dengan kualitas B yang dikoleksi 5-7 jam setelah penyimpanan lebih tinggi dari pada kelompok 2 dan 8-10 jam (P<0,05). Tidak ditemukan adanya perbedaan jumlah oosit dengan kualitas C yang diperoleh pada penelitian ini. Sedangkan jumlah oosit dengan kualitas D meningkat seiring dengan lamanya waktu penyimpanan ovarium pada suhu 37-38 °C (P<0,05). Berdasarkan dari data tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas oosit menurun seiring dengan periode penyimpanan ovarium. Penurunannya terlihat secara nyata setelah 8-10 jam dari periode penyimpanan ovarium kecuali pada kelompok 4 °C.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2013-09-04
Section
Penelitian / Research