Prevalensi dan Karakterisasi Molekuler Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) di Sentra Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Propinsi Banten

  • Rona Choiruz Zaujat Program Studi Mikrobiologi Medik, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680.
  • Surachmi Setiyaningsih Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680.
  • Angela Mariana Lusiastuti Instalasi Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Depok 16436.
Keywords: prevalensi, IMNV, Litopenaeus vannamei, real time PCR, filogenetik

Abstract

Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) adalah virus yang umum menyerang udang putih (Litopenaeus vannamei) dalam industri budidaya udang di dunia. Di Indonesia, penyakit myonecrosis pertama kali diketahui terjadi pada udang putih dari pertambakan di Situbondo, Jawa Timur, pada tahun 2006 dengan prevalensi 11.11% dan gejala klinis serupa dengan kejadian wabah myonecrosis di Brazil pada tahun 2002. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik molekuler IMNV di sentra budidaya udang vaname di Propinsi Banten. Sampel udang dikumpulkan selama periode Maret hingga Juni 2015. Sebanyak 24 sampel diperoleh dari 24 area pertambakan aktif kemudian di-pool dan diuji menggunakan metode Real Time Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil uji menunjukkan bahwa prevalensi IMNV secara keseluruhan di Propinsi Banten adalah sebesar 33,3% dengan rincian: Kota Serang 0%; Kabupaten Serang 0%; Kabupaten Tangerang 14,3% dan Kabupaten Pandeglang 100%. Analisis perbandingan genom IMNV pada ORF1parsial menunjukkan bahwa isolat lapang Banten, isolat Indonesia dan Brazil memiliki persentase kemiripan 97,4-100%. Analisis sekuens asam amino menunjukkan persentase kemiripan 97,6-100%. Analisis fi logenetik sekuens nukleotida menunjukkan bahwa telah terjadi diversifikasi genetik antara IMNV Indonesia dan Brazil dan antar isolat Indonesia sendiri.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2016-07-07
Section
Penelitian / Research